Muslimat NW Gelar Pawai Adat Nine Bekereng

Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharam

Sedangkan Ketua Dewan Nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bali-Nusra, Rohani Intan Dewi MA, sangat mengapresiasi kegiatan pawai adat Bekereng Bebendang. Ini adalah salah satu upaya untuk mempertahankan adat Sasak. Kegiatan ini adalah awal untuk Dewan Nasional AMAN Bali Nusra dengan Muslimat NW untuk tetap bersinergi untuk kegiatan-kegiatan adat lainnya yang melibatkan kaum perempuan.

Ia memaparkan bahwa kain kereng/bendang yang pernah menyelimuti kita sejak lahir, dan tentunya ini tidak boleh dilupakan. “Tenun adalah identitas, masing-masing kain tenun itu memiliki motif tersendiri yang merupakan ciri khas dari masing-masing desa. Lain desa, lain motif dari kain tenun yang ada dan motif-motif ini memiliki makna filisofis tersendiri,” katanya.

Baca Juga :  Puskesmas Montong Betok Lakukan Gerebek Desa

Kegiatan pawai adat ini dirangkaikan dengan Persemetonan (Persaudaraan, red) “Nine Sasak” Perempuan AMAN dengan Muslimat NW yang diwarnai dengan sama-sama saling balas membaca Lelakaq Sasak (Pantun Sasak) antara Ketua AMAN Bali- Nusra, Rohani dengan Ketua Pimpus Muslimat NW Lale Yaqutunnafis.

Baca Juga :  Tujuh Desa Diaudit Khusus

Kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk bertukar cenderamata diantara kedua tokoh perempuan Sasak tersebut. Sedangkan untuk menghibur peserta dan penonton yang memadati arena, panitia juga menyuguhkan berbagai hiburan Sasak, oleh dedare-dedare (gadis-gadis) Sasak dari berbagai desa di Lombok Timur. (yan/adv)

Komentar Anda
1
2