Musim Hujan, Harga Sayur Mayur Naik

Musim Hujan, Harga Sayur Mayur Naik
SAYUR MAHAL: Sayur mayur yang dijual disejumlah pasar di KSB, sebagian besar masih didatangkan dari Pulau Lombok. Saat musim hujan seperti ini, pasokan sayur mayur terganggu, sehingga menjadi mahal. (FARUK/RADAR SUMBAWA)

TALIWANG – Harga sejumlah jenis sayur mayur di Pasar Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mulai mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut dipicu tingginya curah hujan di sejumlah daerah, sehingga pasokan sayur ke pasar terhambat.

Baca Juga :  Disdag NTB Awasi Peredaran Produk Makanan Kedaluwarsa

Inaq Samsul, salah seorang pedagang yang ada di Pasar Maluk mengungkapkan, selain sawit yang harganya mengalami fluktuasi, harga komonitas sayur lainnya juga mengalami kenaikan. Seperti tomat dan juga kacang panjang.

‘’Tomat juga ikut naik, dulu harganya sebelum memasuki musim hujan berkisaran Rp 5 ribu, kini bisa mencapai Rp 10 ribu sampai dengan Rp.15 ribu per kg,” ujarnya saat berbincang dengan Radar Sumbawa, kemarin.

Hal senada juga disampaikan Ari yang sudah lama berdagang di Pasar Maluk. Tiap memasuki musim penghujan seperti saat ini, harga sayur mayur mengalami kenaikan. Seperti harga kacang panjang yang sebelumnya berkisaran di harga Rp 4 ribu per kg kini bisa mencapai harga Rp 10 ribu.

‘’Selain musim hujan, saat tahun baru dan hari raya biasanya harga naik,” ungkapnya.

Baca Juga :  Paska Gempa, Aktivitas Ekonomi Masih Lumpuh

Menurutnya selama ini sayur mayur yang dijual di Pasar Maluk masih di datangkan dari luar daerah. ‘’Biasanya sayur-mayur itu datang dari Pulau Lombok. Kalau dari produksi local belum bisa memenuhi permintaan yang ada,’’ paparnya.

Meski demikian lanjutnya, pasokan sayur mayur yang ada di Pasar Maluk masih mencukupi. ‘’Tidak sampai terjadi kelangkaan, hanya harganya saja yang naik,’’ tambahnya.(cr-li)

Komentar Anda