MATARAM – Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Provinsi NTB yang sedianya digelar pada 24 Mei resmi ditunda.
Kepastian penundaan Musda disampaikan oleh Ketua DPD I Partai Golkar NTB, Mohan Roliskana. “Penundaan Musda murni karena persoalan teknis semata,” kata Wali Kota Mataram itu, Rabu (21/5).
Adapun persoalan teknis yang dimaksud adalah berhalangannya Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, untuk hadir secara langsung. Pada tanggal Musda yang telah dijadwalkan, Ketum Bahlil mendapat perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk mewakili menghadiri sebuah acara di Makassar.
Sebelumnya, Bahlil sempat meminta agar agenda Musda dimajukan ke Jumat, 23 Mei. Namun belakangan diketahui bahwa pada tanggal tersebut ia juga telah memiliki agenda lain bersama Presiden. “Sehingga praktis tanggal 23 dan 24 Mei tidak memungkinkan,” ujar Mohan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa selain menghadiri agenda Musda, Bahlil juga dijadwalkan melakukan sejumlah kegiatan lain di NTB, termasuk berkunjung ke pondok pesantren. “Oleh karena itu, waktunya tidak bisa terlalu sempit. Harus ada waktu yang longgar. Maka diusulkan pada hari libur, seperti Sabtu atau Minggu, agar tidak mengganggu agenda pemerintahan,” jelasnya.
Untuk saat ini, pihak DPD I Partai Golkar NTB masih menunggu arahan lebih lanjut dari DPP terkait penjadwalan ulang Musda. Dengan adanya penundaan ini, Mohan menyebut pihaknya justru memiliki waktu lebih banyak untuk mempersiapkan acara dengan lebih baik. “Ketum sangat ingin hadir langsung di NTB untuk membuka Musda. Maka kita menyesuaikan,” tandasnya. (yan)