MATARAM–Pemungutan suara pilkada serentak 2017 sudah digelar. Musyarawah Daerah (Musda) DPD Partai Demokrat NTB tertunda beberapa kali segera dilaksanakan. DPP Partai Demokrat pun memastikan segera menjadwalkan kembali Musda tersebut.
"DPP sedang menyusun jadwal kembali Musda sejumlah daerah. Termasuk Musda Demokrat NTB," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat NTB, Zainul Aidi didampingi Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTB, Mahalli Fikri, kepada awak media, Senin kemarin (20/2).
Kendati begitu, DPP memprioritaskan jadwal pelantikan sejumlah daerah sudah menggelar Musda. Dikarenakan, kesibukan menghadapi pilkada serentak 2017. Terutama Pilkada DKI Jakarta membuat pelantikan sejumlah pengurus daerah hasil musda tertunda.
Namun, ia memperkirakan jadwal Musda Partai Demokrat NTB akan dilaksanakan pada Maret mendatang. Pihaknya pun berharap, Musda Partai Demokrat NTB segera dilaksanakan.
[postingan number=3 tag=”demokrat”]
"Kita berharap secepatnya. Tapi kemungkinan Maret," kata mantan Direktur PT GNE tersebut.
Menurutnya, Musda Partai Demokrat harus segera dilaksanakan. Pasalnya, sejumlah even politik segera dihadapi Partai Demokrat NTB. Sehingga Musda harus segera dituntaskan. Misalnya, verifikasi faktual parpol peserta pemilu 2019, Pilkada serentak 2018 di NTB, Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Apalagi mengingat, Provinsi NTB segera menggelar pilkada serentak 2018. Sesuai jadwal tahapan KPU, pelaksanaan pilkada mulai digelar Juni 2017. Karena itu, pada pertengahan tahun ini Partai Demokrat sudah memastikan calon kepala daerah akan didukung dan diusung.
"Waktu memang sudah sangat mepet. Sehingga musda harus segera digelar," tandasnya.
Disinggung terkait kandidat calon ketua, Mahally Fikry menegaskan, berdasarkan aspirasi dan dukungan kader dan pengurus menghendaki Dr. TGH Zainul Majdi kembali melanjutkan kepemimpinan di Partai Demokrat NTB. "Semua kader dan pengurus meminta beliau (TGB, Red) kembali menakhodai Demokrat NTB," imbuhnya.
Musda Partai Demokrat pun akan lebih mengdepankan musyarawah mufakat. Dengan musyarawah mufakat lebih menjaga kesolidan dan keutuhan partai dari berbagai kemungkinan friksi maupun konflik. Sehingga energi kader dan pengurus Partai tidak terkuras dengan ada friksi atau konflik.
"Energi kader kita fokuskan hadapi pilkada 2018, Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden," pungkasnya. (yan)
