Muncul Klaster Perkantoran di NTB

dr. Nurhandini Eka Dewi ( Faisal Haris/radarlombok.co.id)

MATARAM–Munculnya klaster baru penularan Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Sumbawa pasca acara pernikahan menjadi perhatian yang serius bahwa penularan Covid-19 masih belum bisa dikendalikan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi menegaskan, terjadinya penularan Covid-19 pasca acara pernikahan tersebut, tidak terlepas dari transmisi lokal yang masih terjadi. Hal itu juga menjadi bukti bahwa protokol kesehatan yang melindungi individu seperti pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan serta cuci tangan pakai sabun harus tetap dilaksanakan. ” “Bahwa transmisi lokal terjadi terutama di tengah kerumunan atau keramaian . Apapun bentuk keramaiannya. Semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan, jangan menganggap enteng proses penularan yang berjalan. Dan ingat bahwa banyak super spreader yang tidak menunjukkan gejala. seorang super,”katanya.

Menurutnya, mengenai kapan berlangsungnya acara pernikahan yang terjadi di Sumbawa yang mengakibatkan terjadinya klaster baru penularan Covid-19 tidak terlalu penting. Tapi yang penting masyarakat harus sadar bahwa penularan Covid-19 tidak mengenal waktu. “Waktu pernikahan menurut saya tidak penting dipertanyakan yang penting nasyarakat sadar hal ini bisa terjadi pada semua pernikahan di manapun di NTB,”imbuhnya.

Disamping munculnya klaster baru tersebut, dr Eka menyebutkan bahwa saat ini juga terus muncul kasus baru positif dari klaster perkantoran. Meski belum bisa mengetahui berapa jumlah kasus baru dari klaster perkantoran yang telah terdata hingga saat ini. “Ada klaster perkantoran yang mulai muncul, tapi jumlah kasus klaster perkantoran belum ditotal, masih berproses tracing kontaknya,”ungkapnya.

Sementara itu Data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB mencatat tambahan kasus baru positif pada Rabu (26/8/2020) setelah pemeriksaan 149 sampel di Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR RSUD R. Soedjono Selong, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium TCM RSUD Praya, Laboratorium TCM RSUD Patut Patuh Patju, dan Laboratorium TCM RSUD Kabupaten Bima dengan hasil 125 sampel negatif, tiga sampel positif ulangan, dan 21 sampel kasus baru positif Covid-19. Rincinnya dari Mataram 11 orang, Lombok Barat empat orang, Lombok Tengah tiga orang dan Lombok Timur juga tiga orang.

Pada hari yang sama juga terdapat tambahan tiga kasus kematian baru, yaitu pasien nomor 2584 atas nama T, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki penyakit komorbid. Kedua, pasien nomor 2634 atas nama AI, perempuan, usia 44 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Ketiga, pasien nomor 2652 atas nama S, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki penyakit komorbid.

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh setelah melalui tahap uji swab dua kali negatif ada 21 orang. Rinciannya pasien asal Kota Mataram dua orang, Lombok Barat dua orang, Lombok Tengah dua orang, Lombok Timur lima orang, Sumbawa sembilan orang dan satu pasien sambuh dari Warga Negara Asing (WNA). “Dengan adanya tambahan 21 kasus baru terkonfirmasi positif, 21 tambahan sembuh baru, dan tiga kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (26/8/2020) sebanyak 2.661 orang. Perinciannya 1.944 orang sudah sembuh, 155 meninggal dunia, serta 562 orang masih positif,” terang terang Sekretaris Daerah (Sekda) NTB selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi dalam siaran persnya Rabu malam.

Hingga press release ini dikeluarkan, jumlah Kasus Suspek sebanyak 10.611 orang dengan perincian 365 orang (3%) masih dalam isolasi, 387 orang (4%) masih berstatus probable, 9.859 orang (93%) sudah discarded. Jumlah Kontak Erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 20.077 orang, terdiri dari 1.846 orang (9%) masih dalam karantina dan 18.231 orang (91%) selesai karantina. Sedangkan Pelaku Perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 73.111 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 1.260 orang (2%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 71.851 orang (98%). “Mari kita semua tetap patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan pecegahan Covid-19 dalam setiap aktivitas kegiatan ekonomi dan sosial kemasyarakatan,”ajakanya.

Disamping itu juga, masyarakat juga diingatkan agar tetap gunakan masker, senantiasa mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak (physical distancing) serta menjaga pola hidup bersih dan sehat. “Terutama kepada tiga kelompok rentan, yakni anak-anak, orang dengan komorbid serta para lanjut usia, agar sebisa mungkin menghindari aktivitas di luar rumah,”katanya. (sal)

Komentar Anda