MUI Lombok Timur Kecam Keberadaan LGBT

Ilustrasi LGBT
Ilustrasi

SELONG—Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), mengecam keras adanya kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), yang mulai santar terdengar beberapa hari terakhir ini.

Ketua MUI Lotim, H. Ishaq Abdul Gani, mengatakan bahwa LGBT merupakan perbuatan yang dilarang keras oleh agama. Bahkan sejak jaman Nabi Lut As, ini sudah diharamkan total seperti yang tercantum dalam Alquran.

Karena itu lanjutnya, maka tidak ada wadah untuk menghidupkan LGBT. Karena LGBT hanyalah titipan musuh-musuh Islam saja. Sehingga keberadaan LGBT ini harus diwaspadai. “Kalau LGBT kita berikan hidup, maka ini dapat menghancurkan generasi bangsa,” katanya Senin kemarin (8/1).

Baca Juga :  CEO Dukung LGBT, Boikot Starbucks Bergulir di NTB

Disampaikan, pada saat jaman Nabi Lut As, keberadaan LGBT ini oleh Allah SWT diberikan azab, dengan menurunkan hujan batu bagi kaum-kaum LGBT. Karena itu, apapun itu, hal ini harus ditolak dan dihentikan keberadaanya.

“Kalau indikasinya di Lotim hingga saat ini masih belum ada. Jikapun ada, semoga bisa di saring sekuat-kuatnya. Demikian adanya dakwah-dakwah yang rutin di gelar di semua sisi, diharapkan kaum-kaum ini tidak bermunculan,” harapnya.

Lebih lanjut disampaikan, kalau LGBT ini ada, pihaknya berharap semoga bisa terungkap oleh aparat yang ada. Terkait itu, MUI sendiri bersedia melakukan pembinaan kepada kaum yang sudah dilarang oleh Allah tersebut.

Baca Juga :  CEO Dukung LGBT, Boikot Starbucks Bergulir di NTB

Diungkapkan, keberadaan kaum LGBT tidak boleh dimusuhi, dan harus di bina agar bisa kembali ke jalan Allah. “Perilakunya yang harus kita lawan, sementara manusianya tidak boleh kita kucilkan, karena penyakit yang ada padanya. Sehingga orang-orang ini harus kita bina,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi agar kaum LGBT ini tidak bermunculan. Sejauh ini pihak MUI tetap intens turun dakwah untuk mengingatkan masyarakat, terutama kaum muda-mudinya melalui majelis ilmu dan taklim. “Selain itu, kita harus bersama-sama dengan aparat. MUI tugasnya untuk dakwah, sementara aparat tugasnya menegakkan. Intinya, apapun itu, kita kecam adanya LGBT ini,” tegasnya. (cr-wan)

Komentar Anda