MATARAM – Bakal calon wakil wali kota Mataram nomor urut 3, Badruttaman Ahda mengajak warga untuk tetap menjaga silaturahmi, persaudaan, dan ukhuwah islamiyah. Dengan begitu, dipastikan kondusivitas keamanan dan ketenteraman di tengah masyarakat tetap terjaga. Karena semua pihaknya berperan dan bertanggung jawab dalam menciptakan kedamaian dan ketenangan di masyarakat.
Hal itu disampaikan Badruttama Ahda saat bertemu dengan warga Lingkungan Gegutu Timur, Kelurahan Rembiga, kemarin. “Inilah satu satu penting kita jaga silaturahmi dan ukhuwah islamiyah,” ajak Ahda kepada warga.
Dalam kesempatan itu, pemuda akrab disapa Ustaz Ahda itu didampingi Anggota DPRD Kota Mataram Fraksi Partai Gerindra, Abdul Rahman.
Ahda mengaku cukup senang dan bangga bisa bertemu dan bertatap muka masyarakat di lingkungan Gegutu Timur. Dengan bertemu dan tatap muka dengan warga, pihaknya tetap bisa menjalin dan mempererat silaturahmi dan persaudaraan di antara sesama, baik sesama umat islam maupun sesama warga Kota Mataram.
Tetapi demikian, karena silaturahmi digelar di tengah situasi pandemi Covid-19. Maka penerapan protokol kesehatan Covid-19 wajib tetap dilakukan bersama. “Ini bagi kepentingan kita bersama menjaga kesehatan,” terang putra sulung Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh tersebut.
Ahda pun meminta kepada warga untuk menyampaikan apa jadi aspirasi dan keinginan kepada pasangan calon (paslon) Makmur-Ahda (MUDA). Dengan aspirasi dan keinginan warga itu, akan jadi salah satu pijakan paslon MUDA dalam membuat kebijakan, jika nanti diamanahkan oleh masyarakat Kota Mataram di pilkada 9 Desember.
Pihaknya berkewajiban mendengar apa saran, masukan dan kehendak warga. Dengan demikian, silaturahmi digelar pihaknya dengan warga dilingkungan Gegutu Timur menghasilkan banyak manfaat untuk kepentingan bersama. “Karena program dari paslon MUDA, pada prinsipnya, semua dihajatkan bagi kepentingan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya.
Dia menambahkan, dengan dirinya berlatar belakang anak muda yang berkeinginan untuk berikan kontribusi dan sumbangsih lebih besar bagi pembangunan di Kota Mataram, tentu tidak ada sekat antara masyarakat dan dirinya.
Masyarakat tentu akan lebih mudah menyampaikan apa jadi harapan dan aspirasinya kepada dirinya.
Dengan begitu, dipastikan seluruh kebijakan dan arah pembangunan tetap berlandaskan kepada kehendak dan keinginan masyarakat Kota Mataram. “Pemimpin itu ibarat pelayan masyarakat. Harus siap 24 jam melayani kepentingan masyarakat dipimpinnnya,” tandasnya.
Sebab itu, dia mengajak kepada warga agar tidak salah dalam memilih pemimpin di pilkada 9 Desember 2020. Jangan sampai masyarakat memilih pemimpin hanya yang mau dilayani. Tetapi pilih pemimpin yang tulus dan ikhlas melayani kepentingan masyarakat yang dipimpinnya.
Dengan pemimpin tulus dan ikhlas mengabdi dan melayani masyarakat. Maka dalam situasi dan kondisi apapun, pemimpin itu akan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh lapisan warga masyarakat tanpa terganggu oleh sekat apapun. “Paslon MUDA siap 24 jadi pelayan masyarakat kota Mataram,” tegasnya.(adv)
