MATARAM – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX tahun 2024 yang berlangsung di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, secara resmi ditutup pada 15 September 2024. Kafilah dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) harus puas menempati peringkat 18, dari 35 provinsi peserta yang mengikuti ajang bergengsi ini.
Meski tidak meraih posisi puncak, beberapa peserta dari NTB tetap mencatatkan prestasi yang membanggakan. Seperti Ahmad Masyhun, berhasil meraih juara 2 dalam kategori Tafsir Bahasa Arab Putra.
Sementara Ahlul Ulum Abdau HS juga menorehkan prestasi dengan meraih juara harapan 2 dalam golongan Tafsir Bahasa Inggris Putra. Di kategori Tilawah Anak-Anak Putra, Ridhwan Rasyid berhasil meraih juara harapan 3, dan M. Zaitun Ridwan meraih juara harapan 3 dalam kategori Tilawah Tuna Netra Putra.
“Terima kasih atas semua dukungan dari pimpinan dan rekan-rekan. Kami mohon maaf atas hasil yang belum maksimal. Semoga ini semua menjadi catatan ibadah kita dan membawa keberkahan, Barakallah,” ujar Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Biro Kesra) Setda NTB, Sahnan, Ahad (15/9).
Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs H Lalu Gita Ariadi, M.Si, turut mengapresiasi pencapaian kafilah NTB, terutama atas keberhasilan Ahmad Masyhun yang berhasil menjadi juara 2 dalam Tafsir Bahasa Arab Putra. “Pencapaian ini menegaskan keunggulannya dalam memahami dan menginterpretasikan teks berbahasa Arab,” ujar Lalu Gita Ariadi.
Pada penutupan MTQ Nasional XXX ini, hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya MTQ sebagai upaya strategis dalam membangun karakter dan moral bangsa, khususnya di kalangan generasi muda.
“Melalui MTQ ini, kita menyiapkan dan mendidik generasi muda untuk mencintai Al Quran serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” tutur Muhajir Effendy.
Ia juga mengingatkan kembali pesan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Al Quran.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki, memberikan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan MTQ berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Inovasi digital yang diterapkan dalam proses pendaftaran dan pelaksanaan perlombaan turut meningkatkan akuntabilitas, akurasi, dan profesionalisme.
“Inovasi digital yang diterapkan telah meningkatkan efisiensi dan efektivitas acara, sehingga MTQ ini berjalan dengan lancar,” kata Saiful Rahmat Dasuki.
Ia juga menekankan pentingnya MTQ sebagai langkah untuk meningkatkan literasi Al Quran di masyarakat.
Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, dalam sambutannya menyampaikan bahwa MTQ merupakan momen refleksi dan muhasabah, yang mengingatkan semua pihak akan kebesaran Allah. “Kami berharap jalinan silaturahmi yang terjalin selama MTQ dapat terus dipupuk,” ujarnya.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Nasional sekaligus Ketua Badan Wakaf Indonesia, Komaruddin Amin, dalam laporannya menyampaikan harapan agar pelaksanaan MTQ ke depan semakin baik.
“Kami berharap LPTQ di semua tingkatan terus meningkatkan sinergi dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendukung program pembinaan Al Quran,” tutup Komaruddin Amin.
Meski kafilah NTB belum mampu meraih prestasi maksimal pada MTQ Nasional XXX ini, harapan besar tetap ada agar pencapaian yang ada dapat menjadi motivasi untuk lebih baik di masa depan. (rat)