MATARAM – Pemkot Mataram berencana mengadakan sepeda motor roda tiga yang akan didistribusikan ke setiap lingkungan terkait penanganan sampah. Dana pembelian diambilkan dari dana lingkungan yang totalnya Rp 50 juta per lingkungan.
Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana mengatakan, dari beberapa hasil pertemuan, ada juga kepala lingkungan yang pesimis terkiat program ini, namun bukan soal skenario yang dibuat tapi kemampuan seperti operasional, BBM, operator sepeda motor tersebut. “ Saya tidak mau alatnya sudah kita beli lalu sia-sia alias mubazir,” katanya kepada Radar Lombok, Sabtu (1/4).
[postingan number=5 tag=”mataram”]
Program pembelian motor roda tiga, kata Mohan, dilakukan secara bertahap dari jumlah lingkungan yang ada. Di Mataram sendiri ada 325 lingkungan. Pembelian awal sebanyak 100 motor, yang disebar ke lingkungan untuk mengatasi persoalan sampah.
Belajar dari tahun sebelumnya, banyak motor roda tiga yang dibeli Badan lingkungan Hidup (BLH), Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Kebersihan. Namun sayang banyak yang disalahfungsikan seperti untuk mengangkut barang, serta biaya operasional juga tidak ada sehingga banyak yang rusak dan mangkrak.
Terkait dengan lingkungan yang sudah memiliki motor roda tiga, Mohan meminta didata ulang. Kalau barangnya masih bagus tetap akan difungsikan. Program ini harus cermat untuk menghindari penyalahgunaan maupun masalah di kemudian hari. “ Jangan sampai bermasalah, apalagi sampai ada ruang untuk dikritisi,” ungkapnya.
Untuk anggaran pembelian harus disediakan di APBD Perubahan. Anggaran pembelian motor roda tiga masing-masing kecamatan telah dipatok sementara Rp 26 Juta. Dari dana hibah senilai Rp 50 juta yang akan disalurkan pemerintah Kota Mataram, temasuk untuk gaji Kaling serta uang operasionalnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Mataram H. Muhtar meminta Pemkot fokus melakukan evaluasi. Termasuk program pembelian motor roda tiga yang dihajatkan untuk mengatasi persoalan sampah ini. “ Kita minta persoalan sampah bisa teratasi dengan adanya kendaraan operasional ini. Jangan sampai pembelian sia-sia menggunakan uang APBD,” katanya.(dir)