MATARAM – Rencana perebutan kursi pimpinan DPD I Partai Golkar NTB, tampaknya semakin panas. Ini setelah beredar foto pertemuan antara Wali Kota Mataram terpilih, Mohan Roliskana dengan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Minggu (31/1).
Mohan dikabarkan bisa menjadi batu rintang untuk perjalanan Bupati Lombok Tengah, HM Suhaili FT dan Wali Kota Mataram, H Akhyar Abduh untuk merebut kursi DPD I Partai Golkar NTB. Bahkan, kekuatan arus politik Mohan juga dikabarkan bisa menyenggol langkah Suhaili dan Akhyar merebut kembali kursi pimpinan Partai Golkar NTB. ‘’Pak Mohan sudah melakukan komunikasi khusus dengan Pak Ketum di Jakarta. Tidak menutup kemungkinan (bisa menyenggol Suhaili-Akhyar, red),’’ ungkap orang dekat Mohan yang enggan disebut namanya.
Beredarnya foto Mohan dan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto tak membuat pendukung HM Suhaili FT kecut sedikit pun. Bahkan, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Lombok Utara, Djekat mengaku tetap solid mendukung HM Suhaili FT untuk kembali menakhodai Partai Golkar NTB. Bukan hanya dirinya, tapi Djekat juga disertai sembilan komando pimpinan II Partai Golkar di Provinsi NTB. Dengan modal suara ini, kecil kemungkinan untuk HM Suhaili FT bisa didongkel dari kursinya sebagai Ketua DPD I Partai Golkar NTB. “Ada sembilan DPD kabupaten kota yang tetap solid mendukung Pak Suhaili,” tegas Djekat, Minggu (31/1).
Diungkapkanya, sedari awal sembilan DPD kabupaten kota sudah bulat dan tetap komitmen memberikan dukungan kepada Bupati Loteng itu sebagai nakhoda partai Golkar NTB untuk periode lima tahun kedepan. Bukan tanpa pertimbangan, sembilan DPD kabupaten kota tetap komit dan solid mendukung HM Suhaili FT minus Kota Mataram.
Menurutnya, suasana kebatinan DPD Golkar kabupaten kota sesuai dan cocok gaya kepemimpinan HM Suhaili FT. Kepemimpinan HM Suhaili FT relatif mampu mempertahankan raihan suara Partai Golkar di NTB pada pemilu legislatif 2019 lalu. Bahkan, dalam pilkada serentak 2020, target 60 persen kemenangan diberikan DPP tercapai.
Meski dalam pilkada Lombok Utara, paslon Najmul-Suardi diusung Partai Golkar harus mengalami kekalahan. “Kemenangan di pilkada 2020 lalu capai 70 persen, sudah melebihi target 60 persen ditetapkan DPP,” terang mantan anggota DPRD Lombok Utara tersebut.
Tertunda empat kali Musda Golkar NTB lantaran belum tercapai kesepakatan siapa diaklamasi di Musda. Kendati DPP diklaim dukung Ahyar Abduh. Tetapi sejauh ini pihaknya belum pernah mendengar langsung dari ketum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto mendukungan kepada salah satu kandidat.
Bahkan, menurutnya, Airlangga Hartarto mempersilakan siapapun kader terbaik Golkar NTB agar maju di Musda, termasuk HM Suhaili FT. Sebab itu, tidak ada alasan bagi pihaknya di DPD kabupaten kota untuk menarik dukungan kepada HM Suhaili FT. “Kami akan menarik dukungan ke Pak Suhaili jika pak ketum Airlangga langsung meminta Pak Suhaili tidak maju. Tetapi faktanya, pak ketum meminta Pak Suhaili tetap maju,” lugasnya.
Walau demikian, pihaknya sejauh ini masih menunggu arahan DPP terkait pelaksanaan Musda DPD Golkar NTB tersebut. “Kita tunggu saja arahan DPP,” terangnya.
Sementara itu, menguat nama Mohan Roliskana sebagai calon ketua DPD Golkar NTB, direspons DPD Golkar Kota Mataram. Ketua Harian DPD Golkar Kota Mataram, Didi Sumardi menegaskan, Golkar Kota Mataram dukung Mohan Roliskana maju sebagai calon ketua DPD Golkar NTB di Musda.
Bahkan, dia mengakui, pihaknya saat ini sudah bergerak dan membantu menjalin komunikasi politik DPD kabupaten kota agar memberikan dukungan kepada Mohan Roliskana. “Kita sudah bergerak dan bantu komunikasi DPD kabupaten kota lain,” ungkap Didi Sumardi.
Menurutnya, figur Mohan Roliskana bisa jadi alternatif di tengah rivalitas antara HM Suhaili FT dan Ahyar Abduh. Mencuat nama Mohan pun cukup memperoleh sinyal positif dari DPD kabupaten kota. Sebab itu, pihaknya cukup optimis Mohan Roliskana akan bisa diterima DPD kabupaten kota sebagai calon ketua DPD Golkar NTB. “Dari komunikasi kita DPD kabupaten kota, ada sinyal positif untuk pak Mohan,” pungkasnya. (gal/yan)
