MATARAM — Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi, mengaku malu setelah mendengar ada kendaraan atau mobil dinas (Modis) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, yang kabarnya ditelantarkan pemiliknya (pejabat) di pinggir jalan di Lombok Timur, Kamis (7/12).
Berdasarkan informasi yang diterima Radar Lombok, mobil dengan nomor polisi DR 26 itu ditumpangi oleh Staf Ahli Sosial dan Kemasyarakatan Setda NTB, Izzuddin Mahili, yang mogok karena kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Padahal, Mahili dijadwalkan akan mewakili Pj Gubernur NTB dalam peresmian penginapan Bobocabin di Lombok Timur, pukul 10.00 WITA.
Akibat insiden tersebut, Penjabat Gubernur Lalu Gita meluapkan emosinya di salah salah satu Grup Whatsapp (WA) internal Pemprov NTB. Dimana dalam tangkapan layar yang beredar dan juga diterima Radar Lombok, Pj Gubernur mengaku malu melihat bawahannya seperti itu. Bahkan dia menyebut sikap yang dilakukan Mahili itu sama sekali tidak menampakkan mental seorang pejabat eselon dua.
“Ini kok cengeng sekali. Kok tidak selayaknya jenderal eselon 2,” tulis Lalu Gita, dalam tangkapan layar grup WA yang kini banyak beredar, dan juga diterima Radar Lombok, Kamis kemarin (7/12).
Tidak sampai disitu, Lalu Gita juga mengingatkan supaya Mahili sebelum berangkat tugas, mestinya harus memastikan kondisi kendaraan yang ditumpangi. Dia menyarankan agar bawahannya itu jika mendapatkan kendala di lapangan, agar langsung memberikan informasi kepada pejabat yang terkait, supaya tugasnya bisa cepat digantikan oleh pejabat lain. “Sebelum berangkat, mestinya kan cek kendaraan. Kalau tidak ada bensin, kan koordinasi dulu, atau sampaikan info agar ditugaskan yang lain,” kesal Lalu Gita. “Masa bikin malu mobil provinsi macet di jalan? Kok tidak mikir ya?” katanya kecewa.
Tidak sampai sana, dalam chat yang beredar itu pun Lalu Gita langsung menugaskan Pj Sekda NTB Fathurahman, untuk menangani persoalan tersebut. Ia juga meminta agar hal itu tak terulang kembali. “Sekda urus2 hal seperti ini. Jgn hal2 memalukan terulang kembali,” tegasnya.
Sementara itu, dalam tangkapan layar WA Group yang diterima Radar Lombok, Staf Ahli Sosial Kemasyarakatan Setda NTB, Izzuddin Mahili menyampaikan kronologis terkait kendala yang menyebabkan dirinya gagal menghadiri peresmian penginapan Bobocabin di Lombok Timur, pukul 10.00 WITA.
“Mobil Dinas Dr 26 yang kami gunakan untuk menuju lokasi mengalami kemacetan ditengah jalan karena kehabisan bahan bakar. Sehingga mengakibatkan kami tidak dapat melanjutkan perjalanan,” dalihnya.
Mahili menyebut insiden kehabisan BBM tersebut, karena pihaknya belum menerima voucher BBM dari Biro Umum selama 11 hari perjalanan dinas. Padahal ia sudah menghabiskan dana pribadinya untuk menalangi perjalanan dinas selama mengelilingi NTB. Namun sampai saat ini tidak kunjung diganti oleh Biro terkait. Meski demikian, Mahili mengaku maklum dengan kondisi keuangan daerah.
“Demikian dengan segala kerendahan hati, kami mohon permakluman dan maaf dari Miq Gubernur. Kami juga mengharapkan agar Karo Umum dapat menugaskan segera staf untuk mengambil mobil Dinas Dr 26 di lokasi kejadian. Demikian laporan ini kami sampaikan, dan tolong Pak Karo Umum di lokasi Peresak Narmada,” katanya dalam chat grup WA yang diterima Radar Lombok.
Terpisah, Penjabat Sekda NTB Fathurrahman yang diminta konfirmasi soal insiden tersebut, belum memberikan jawaban, kendati sudah dihubungi via telepon. (rat)