Mobil Pikap Terguling, Dua Orang Penumpang Tewas

lakalantas
OLAH TKP: Satlantas Polres Lombok Tengah saat melakukan olah TKP di lokasi lakalantas yang terjadi di jalan umum Dusun Montong Lekor Desa Montong Terep Kecamatan Praya, Selasa (26/5).

PRAYA — Lakalantas yang menelan korban jiwa kembali terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Tengah (Loteng). Kali ini kendaraan jenis suzuki carry Pikap DR 9786 SD terguling di jalan umum Dusun Montong Lekor Desa Montong Terep Kecamatan Praya, membuat dua orang penumpang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka berat.

Dari informasi yang diterima Radar Lombok, mobil yang dikendarai oleh Ikhsan ini sudah pergi untuk layatan pada Senin (25/5) pukul 17.00 Wita. Hanya saja, setibanya di Jalan Umum Dusun montong lekor Desa Montong Terep, kendaraan yang datang dari arah Utara menuju ke arah Selatan dengan posisi jalan datar dan lurus mengalami hilang keseimbangan.

Akibatnya mobil tersebut terguling, sehingga penumpang yang bernama Indri warga Desa Jago Kecamatan Praya dan Inaq Rahim warga Desa Gemel Kecamatan Jonggat, meninggal dunia akibat luka parah. Sementara, penumpang lainnya yakni Uhar dan Sainun mengalami luka berat dan langsung di larikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Yatopa Bodak.

Baca Juga :  Lakalantas, Ayah dan Anak Tewas

“Korban sudah pergi melayat ke rumah keluarga,” tutur salah seorang warga Desa Gemel Kecamatan Jonggat Akhyar Rosyidi, Selasa kemarin (26/5)

Kasatlantas Polres Lombok Tengah, AKP Marhully Rachmat Azwar ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya menjelaskan mobil bak terbuka ini saat berada di Jalan Umum Dusun Montong Lekor Desa Montong Terep Kecamatan Praya, hilang keseimbangan atau out of countrol (OC) dan terguling ke arah Selatan.

“Akibat dari kejadian tersebut, mengakibatkan penumpang atas nama Indri dan Inaq Rahim meninggal dunia, serta penumpang yakni Uhar dan Sainun mengalami luka berat dan di rawat di RSI Yatofa Bodak,” terang Kasatlantas Polres Lombok Tengah, AKP Marhully Rachmat Azwar.

Dikatakannya, setelah menerima laporan adanya lakalantas tunggal itu, petugas langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap korban dan kendaraan, agar tidak terjadi kemacetan di lokasi kejadian. Olengnya kendaraan ini diduga kuat karena pengendara tidak bisa mengontrol kendaraan yang dibawa.

Baca Juga :  Lakalantas dan Pelanggaran Menurun

“Diduga pengemudi ini tidak bisa mengendalikan kendaraan yang dibawa,” ujarnya.

Marully mengatakan untuk mengantisipasi permasalahan yang sama tidak terulang lagi, maka warga diminta untuk tidak memaksakan diri berkendara jika kondisi tidak baik atau kapasitas penumpang sangat banyak. Jika itu dilakukan, maka akan sangat berbahaya tidak hanya untuk penumpang, tapi juga untuk orang lain.

“Lakalantas yang menyebabkan adanya korban, memang tidak terlepas dari ketidak hati- hatian para pengemudi, baik karena kondisi mengantuk dan lain sebagainya. Makanya himbauan tetap kita lakukan kepada masyarakat, untuk tetap mengedepankan keselamatan saat berkendara ini. Hal itu untuk menghindari Lakalantas yang merenggut korban jiwa,” tutupnya. (met)

Komentar Anda