Mobil Datsun Berisi 8 Orang Terjun di Jurang Sembalun, 3 Meninggal

Mobil Datsun mengalami kecelakaan maut di Pusuk Sembalun, Rabu (13/7/2022). Kejadian ini menyebabkan tiga penumpang tewas. (IST/RADAR LOMBOK)

SELONG–Mobil Datsun berpelat B 1906 FRD yang ditumpangi delapan orang warga Dusun Tengah Timuk, Desa Timba Gading, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Sembalun tepatnya depan Taman Wisata Pusuk Sembalun, Desa Sembalun Bumbung, Rabu (13/7/2022) sekitar pukul 11.00 WITA.

Kejadian ini diduga kuat karena rem blong, sehingga mobil terjun langsung ke dalam jurang.

Kejadian ini menyebabkan tiga orang penumpang meninggal di tempat, salah satunya masih balita. Sebagian lagi mengalami lukas serius di sekujur tubuh.

Ketiga korban yang meninggal dunia adalah Saharudin (48) selaku sopir , Sahmini (70) dan Inara (4) tahun. Sedangkan korban yang mengalami luka di antaranya Hafzal (21), Mela Sugianti (27) , M. Zaid Hijil (5), Aininnisa (22) dan Inak Gian ( 50) warga Dasan Bantek, Desa Sembalun Bumbung.

“Kecelakaan ini disebabkan karena kendaraan yang ditumpangi mengalami rem blong, sehingga kendaraan tidak bisa dikendalikan dan jatuh ke sisi kanan jalan sedalam 20 meter,” ungkap Kapolsek Sembalun Iptu Lalu Panca Warsa.

Baca Juga :  Gedung TK Negeri 1 Sembalun Hangus Dilalap si Jago Merah

Rombongan penumpang yang ada di dalam mobil tersebut rencananya akan pergi ke rumah sakit Selong untuk mengantar salah satu korban berobat. Namun sesampainya di turunan Pusuk, seketika mobil itu remnya blong. Sang sopir pun tidak bisa mengendalikan hingga kemudian mobil langsung terperosok ke dalam jurang.

“Warga dan pengendara yang melintas di lokasi kejadian langsung berupaya membantu dan menolong koban. Selanjutnya dibawa ke puskesmas terdekat,” ujarnya.

Petugas yang menerima laporan langsung ke lokasi untuk ikut membantu mengevakuasi para korban. Termasuk juga berkoordinasi dengan Unit Laka Satlantas Polres Lombok Timur. “Semua korban dibawa ke Puskesmas Sembalun. Dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia,” lanjut Panca.

Baca Juga :  Atlet Paralayang Sembalun Berhasil Sumbang Perunggu untuk Sulawesi Tengah

Para korban yang meninggal dunia mengalami luka yang sangat parah di sekujur tubuh. “Di lokasi kejadian petugas juga telah mengamankan sejumlah barang bukti. Termasuk juga menghubungi pihak keluarga,” ungkap dia

Dikatakannya lokasi tersebut memang rawan terjadinya kecelakaan. Karenanya ia meminta instansi terkait untuk membuat pagar pembatas jalan. “Di TKP ini sudah tiga kali mobil terjun bebas akibat tidak adanya pagar pembatas jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” terangnya.

Untuk para pengendara juga diminta supaya lebih memperhatikan kendaraannya sebelum bepergian. Terutama memastikan kondisi remnya apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. “Begitu halnya juga dengan kapasitas penumpang supaya sesuai dengan jumlah maksimal yang dianjurkan. Apalagi jalur Sembalun sangat menanjak dan ekstrem,” tutupnya. (lie)

Komentar Anda