Minim Guru Negeri, Beban Honorer Bertambah

Ilustrasi Guru Honorer
Ilustrasi

SELONG—Minimnya jumlah guru negeri di Lombok Timur berdampak signifikan terhadap dunia pendidikan di daerah itu. Dampak paling nyata yang dirasakan adalah persoalan kualitas layanan pendidikan.

Anggota Dewan Pendidikan Lotim, Mastur Sonsaka mengatakan, minimnya jumlah guru negeri di daerah ini telah menjadi atensi serius pihaknya. Dampak dari minimnya guru negeri yakni merembet pada kualitas layanan pendidikan.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan guru negeri sangat berdampak terhadap kualitas layanan pendidikan,” ucapnya, Jumat (26/1).

Baca Juga :  Prof Hadi Fadli Siap Menjadikan UIN Mataram Berkelas Asia

Untuk bisa memenuhi kuota ideal kekurangan guru di Lotim sebutnya, dibutuhkan tambahan mencapai ribuan. Karena itu, pihaknya berharap agar kuaota penambahan guru di Lotim menjadi atensi dari dinas terkait.

Kekurangan yang paling dirasakan dunia pendidikan di Lotim, sebutnya, terutama pada keberadaan guru agama dan olahraga. Diharapkan porsi guru untuk dua jenis mata pelajaran ini dapt diperhatikan.

Di lain sisi, kuranganya guru negeri disebutnya membuat pihaknya miris. Para guru honorer yang bertindak sebagai guru pengganti tak jarang dibebankan dengan jam mengajar melebihi kemampuan.

“Kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan kesejahteraan yang mereka terima yang hanya mengandalkan dana BOS saja,” ucapnya.

Baca Juga :  Pemprov Tidak Akui Guru Honorer SMA/SMK

Agar ada pengurangan beban terhadap guru honorer, mau tak mau Lombok Timur disebutnya harus menambahkan jumlah guru. (cr-wan)

Komentar Anda