Minat Warga Mataram Jadi TKI Meningkat

Ilustrasi (jawapos)

MATARAM – Tingginya persaingan membuat banyak warga Kota Mataram memilih bekerja di luar negeri sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Berdasarkan data yang ada, kian sulitnya lapangan pekerjaan membuat angka TKI tahun ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Mereka rata-rata dari kalangan muda berpendidikan. Diantara negara tujuan adalah Jepang, Korea, Taiwan, Singapura dan Malaysia.

Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram mencatat dari awal  tahun 2017 minat warga Kota Mataram menjadi TKI naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2016. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram HM. Syaiful Mukmin menyebut tahun ini animo warga menjadi TKI meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Tahun lalu selama ada sekitar 300 orang yang memilih menjadi TKI. Untuk tahun ini diperkirakan jumlahnya bertambah karena setiap hari ada tiga sampai lima permintaan rekomendasi yang masuk ke Disnaker dengan tujuan menjadi TKI.” Kalau dulu kata staf saya, paling hanya satu atau dua yang masuk setiap hari,” tuturnya.

Baca Juga :  Lagi, Petugas Tertibkan Lapak PKL

Ia melihat tingginya animo masyarakat memilih menjadi TKI ini karena lapangan kerja yang masih sedikit. Saat ini angka pengangguran Kota Mataram dari data tahun 2016 lalu masih  sekitar 8 ribu orang. Mereka yang menganggur ini rata-rata adalah pengangguran terdidik dengan  tingkat pendidikan SMA sampai sarjana.

TKI sebenarnya adalah salah satu solusi pengangguran. Sebab saat ini kebutuhan tenaga perawat misalnya untuk di Jepang, Korea, atau negara asia lainnya cukup besar dengan penghasilan yang cukup tinggi. Daripada mereka menjadi sarjana perawat yang hanya bekerja mendapat honor yang  seadanya, maka pilihan menjadi TKI lebih baik.

Meskipun begitu, dinas mengklaim TKI yang dikirim adalah TKI profesional yang sudah memiliki keahlian di bidang masing-masing. Buktinya, dalam permintaan rekomendasi Disnaker melakukan pengecekan dan mereka sebagian besar pendidikan sarjana yang dibekali dengan pengalaman bahasa yang cukup serta dilengkapi dengan sertifikat pelatihan bahasa maupun keterampilan lain.

Baca Juga :  Pemkot Siapkan Ruang Isolasi PNS Bermasalah

Kedepan pihaknya tentu tidak tinggal diam dan berusaha menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Walapun menjadi TKI itu bagus, tetapi masyarakat butuh dana banyak untuk bisa berangkat menjadi TKI. Kedepan Dinasker berusaha untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dengan cara menggandeng perusahaan.

Minimnya lapangan kerja di Kota Mataram menjadi perhatian DPRD Kota Mataram. Anggota DPRD Herman menekankan kepada SKPD terkait lebih giat lagi membuka lapangan kerja. “ Jangan bangga kalau Mataram bisa mengirim TKI ke luar negeri,” ujarnya.

Kalau memang masih ada peluang kerja di daerah, masyarakat pasti akan memilih bekerja di kampung halaman mereka.” Pemkot Mataram kita harapkan bisa menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat,” imbuhnya. (ami)

Komentar Anda