TANJUNG – Kepolisian Resor (Polres) KLU menggandeng pihak eksternal dalam pengawasan penerimaan Anggota Polri terpadu (Akpol, Bintara dan Tamtama) Polri Tahun 2022.
Pihak eksternal yang digandeng di antaranya dari Dukcapil dan Dikbudpora KLU. “Dalam proses rekrutmen ini kita libatkan pihak eksternal untuk membantu memenuhi asas keterbukaan. Pihak Dukcapil untuk cek keabsahan berkaitan kependudukan kemudian Dikbudpora berkaitan dengan keabsahan pendidikan,” kata Wakapolres KLU Kompol Samnurdin, Rabu (6/4).
Pelibatan pihak eksternal ini kata dia, menandakan bahwa Polri siap melaksanakan rekrutmen dengan baik tanpa ada KKN. Berbagai aturan dalam rekrutmen ini telah disusun oleh panitia pusat, di antaranya bahwa dalam setiap tahapan seleksi tidak dipungut biaya (gratis). “Berkaitan dengan penerimaan Polri itu gratis. Sama sekali tidak dipungut biaya. Jika ada yang meminta uang laporkan ke saya,” ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya kerja sama dengan dinas atau instansi terkait, bisa membantu menyosialisasikan bahwa penyelenggaraan penerimaan Polri besih dan transparan. “Kita mempunyai prinsip tes yaitu bersih, transparan, akuntabel dan humanis termasuk klin dan klir,” paparnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya calo. Jika memang peserta yang ikut seleksi memenuhi syarat pasti akan lulus tanpa mengeluarkan biaya. “Jangan termakan iming-iming yang tidak-tidak karena banyak juga penunggang di atas kuda. Untuk itu khusus di Polres Lombok Utara jika ada proses rekrutmen yang tidak sesuai, hubungi saja saya,” pesannya.
Sejauh ini minat masyarakat KLU untuk mendaftarkan putra-putrinya masuk Polri masih minim. Setiap tahunnya selalu di bawah seratus. Kurangnya minat masyarakat ini diduga akibat adanya stigma negatif bahwa masuk Polri itu harus bayar. “Untuk itu perlu kamu pertegas lagi bahwa masuk Polri itu gratis. Silakan daftarkan putra-putri Anda. Batas pendaftaran sampai 11 April,” tegasnya. (der)
