SELONG – Lalu Muhammad Sobahul Herawadi resmi mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Kepala Desa (Kades) Montong Baan Selatan (MBS). Diiringi ratusan pendukungnya, pria yang akrab disapa Mik Edy Gondrong ini mendatangi Sekretariat Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) untuk menyerahkan berkas pendaftaran pada Rabu (21/12).
“Saya ikut kontestastasi ini dengan hajat ingin untuk membenahi Desa Montong Baan Selatan dari berbagai sektor. Mulai dari kesehatan, budaya, ekonomi dan hukum,” ungkap Miq Edy Gondrong, Jumat (23/12).
Di sektor kesehatan ia bertekad mendekatkan masyarakat dengan pusat layanan kesehatan salah satunya. yaitu adalah dengan memutakhirkan data Adminduk masyarakat. Selama ini dia menilai masyarakat kerap terganjal ketika hendak mendapat layanan kesehatan di rumah sakit. Terutama ketika menggunakan BPJS Kesehatan.
Kemudian fasilitas kesehatan, kata Mik Edy sudah ada di desa tersebut. Selain Polindes ada juga Puskesmas Pembantu (Pustu). Hanya saja Pustu belum dimanfaatkan maksimal saat ini. Sebab tidak ada tenaga kesehatan yang ditempatkan di sana. Akibatnya masyarakat terpaksa memilij pergi berobat ke tempat yang lebih jauh.
Kemudian pada sektor budaya, Miq Edy juga berkomitmen untuk membangkitkan kembali gairah masyarakat untuk bagaimana mencintai budaya leluhur setempat.
Selama ini Desa MBS identik dengan nilai-nilai luhur dan religiusitas yang dalam. Namun saat ini, nilai-nilai baik itu mulai memudar, terutama di generasi muda yang menjadi generasi masa depan Desa MBS.
“Kami akan membangkitkan dan menumbuhkan kembali kebudayaan dan kebiasan luhur yang sangat baik. Itu menjadi salah satu tanggung jawab moral bersama, sehingga kami bertekad kuat untuk menumbuhkan kembali semua itu,” tegasnya.
Selanjutnya di sektor ekonomi, tugas beratnya adalah bagaimana mengurangi pengangguran. Mik Edy mengaku heran pengangguran masih banyak di desanya.
Padahal banyak perusahaan besar di sana. Mulai dari PT Sadhana Arif Nusa, JB, Plaza Bangun dan lainnya. Ia pun akan membina pemuda desa agar kedepannya banyak terserap di perusahaan-perusahaan tersebut.
“Tentu mereka harus punya keterampilan dulu. Karena perusahaan juga tidak bisa sembarang merekrut orang. Untuk itu pemudanya harus kita bina melalui pelatihan-pelatihan,” ucapnya. (der)