Meski Reaktif, Pelamar CPNS Bisa Ikut SKB

H Muhammad Nasir (Janwari Irwan/ Radar Lombok)

MATARAM – Kepala Kantor Regional (Kakanreg) X Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Denpasar, beberapa hari yang lalu melakukan kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mengecek dari dekat bagaimana persiapan terkait pelaksananaan Seleksi Kompentensi (SKB) Bidang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2019.

 Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB, Drs H Muhammad Nasir mengatakan, sesuai hasil pertemuan dengan Kakanreg X BKN Denpasar, setidaknya ada beberapa hal yang disampaikan, diantaranya bahwa panitia tidak boleh menggugurkan peserta seleksi. “ Walaupun peserta dari hasil rapid test reaktif,pelaksanaan SKB dapat dilakukan peserta di ruang khusus, setelah mendapat rekomendasi dari tenada medis. ‘’katanya.

 Nasir menjelaskan, waktu untuk setiap pergantian sesi kurang lebih 90 menit, dapat digunakan untuk membersihkan sarana prasarana yang digunakan dalam seleksi SKB, seperti Ruang CAT, keyboard, mouse, kursi, meja, handle pintu, loker, serta penyemprotan cairan disenfektan.

“ Jadi meski dinyatakan reaktif, tetap boleh ikut seleksi SKB,  sehingga tidak ada alasan kita menolaknya,”katanya.

Akan tetapi katanya, saat SKB berlangsung diharapkan untuk mematikan AC dan membuka jendela. Hal ini dilakukan guna menghindari penyebaran virus Covid-19. Petugas atau panitia yang bertugas pada ruang khusus, dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, faceshield dan sarung tangan.

‘’Peserta akan dicek suhu tubuhnya di pintu masuk area tes, bila suhu tubuh peserta kurang atau 37.3°c maka peserta dapat melakukan ke pos berikutnya. Tapi apabila suhu tubuh peserta  lebih 37.3°c maka akan dilakukan pemeriksaan sebanyak dua kali dengan jarak waktu lima menit, dan apabila suhu tubuh masih lebih 37.3°c maka peserta akan diperiksa oleh tim medis,’’ ujarnya.

Namun apabila tim medis merekomendasikan untuk mengikuti tes, maka peserta dapat melakukan tes pada ruang khusus. Tetapi bila tidak mendapat rekomendasi, maka peserta akan mengikuti tes pada H+1 pelaksanaan SKB. ‘’Bagi panitia penyelenggara juga disarankan ada ambulans yang standby,’’ pungkasnya.(wan)

Komentar Anda