Mesiat, Ketua BKD Tewas Mengenaskan

TEWAS : Maskur, Ketua BKD Wakan, tewas mengenaskan saat mengejar komplotan maling ternak. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)
TEWAS : Maskur, Ketua BKD Wakan, tewas mengenaskan saat mengejar komplotan maling ternak. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

SELONG – Ketua Badan Keamanan Desa (BKD) Wakan Kecamatan Jerowaru, Maskur, 47 tahun, ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah saat mengejar komplotan maling ternak, Rabu (29/4). Ia terluka parah di bagian pinggang dan mulut. Mayatnya ditemukan mengenaskan di atas tumpukan jerami di areal persawahan warga.

Kasubag Humas IPTU Lalu Jaharudin membenarkan kasus berdarah itu. Kasus tewasnya Ketua BKD Wakan itu, berawal dari adanya kasus pencurian ternak milik Amaq Har, warga Embung Kao Desa Wakan. Dalam kasus itu, pemilik ternak meminta bantuan warga termasuk BKD untuk mengejar komplotan maling ternak.

Korban yang mendapat informasi melalui HP, juga ikut mengejar bersama warga lainnya. Dalam pengejaran itu, korban berusaha menghadang kawanan maling tersebut. Tanpa disangka kedatangan korban di TKP justru sudah ditunggu para pelaku.

Tanpa basa basi, komplotan penjahat ini kemudian menyerang Maskur. Adu tanding yang tak berimbang itu membuat Maskur roboh bersimbah darah setelah mendapati luka di bagian pinggang dan mulutnya. Ia mengalami pendarahan hebat hingga akhirnya tewas di tempat.

Warga lain yang ikut mengejar, begitu datang di TKP mereka menemukan korban sudah tak bernyawa. Warga kemudian menghubungi pihak kepolisian.

Kasatreskrim Polres Lotim, AKP Daniel Pantogi Simangungsong mengatakan, kasus tersebut dalam penyelidikan. Tinggal menunggu hasil olah TKP.

Kapolsek Jerowaru IPDA Abdurrasid mengatakan, kejadian ini berawal saat seorang warga di Dusun Repok Selong Desa Wakan kehilangan kerbaunya. Warga ini kemudian meminta bantuan BKD yang ada di pos jaga. Maskur yang merupakan Ketua BKD Wakan yang mendapat informasi langsung bergerak melakukan penghadangan. ‘’Setelah sampai di TKP, korban dihadang oleh orang-orang sehingga terjadi penganiayaan hingga korban meninggal akibat luka tusuk di bawah ketiak sebelah kiri dan luka di mulut,” katanya kemarin.

Menurut keterangan saksi yang sudah diperiksa, kuat dugaan Maskur dikira pencuri oleh warga sehingga dihabisi. Karena jalur tempatnya melakukan penghadangan adalah jalur yang menurut warga sering dilewati pelaku kejahatan. ‘’Karena saling menuding sehingga terjadi perkelahian sehingga korban meninggal, tetapi ini masih (keterangan) sementara,” katanya.

Untuk memastikan seperti apa kejadian ini, Polres Lombok Timur langsung melakukan pemeriksaan di lapangan. Bahkan kepolisian langsung mendatangi pihak keluarga yang ditinggalkan korban. ‘’Untuk sementara kita masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan TKP, yang jelas tetap akan dilakukan penyelidikan,” katanya.

Dengan kondisi yang rawan seperti saat ini pihak kepolisin terus melakukan patroloi, bahkan terhadap wilayah-wilayah yang banyak hewan ternak, anggota terus melakukan patroli. Begitu juga dengan wilayah yang terdapat petani jagung. Kepolisian terus melakukan pemantaan dan patroli agar tidak terjadi seperti beberapa tahun yang lalu. “Intinya kita tetap melakukan patroli ke wilayah-wilayah yang sudah kita petakan,’’ pungkasnya. (wan)

Komentar Anda