Menteri Minta Program CCDP Dilanjutkan Pakai Dana Desa

BERKUNJUNG : Menteri PPN/ Kepala BAPPENAS RI, Prof. DR. Bambang P. Sumardi Brodjonegoro didampingi Bupati Lobar H. Fauzan Khalid melihat produk olahan kelompok nelayan yang dibantu CCDP-IFAD di Dusun Cemara Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar, Selasa (20/12) (ZUL/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG-Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI Prof. DR. Bambang P. Sumardi Brodjonegoro melakukan kunjungan kerja ke Dusun Cemara Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar, Selasa (20/12).

Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau langsung keberhasilan proyek Coastal Community Development Project (CCDP) atau proyek pembangunan masyarakat pesisir di Lobar yang dilaksanakan sejak 2013 di beberapa kawasan pesisir Lobar.

CCDP sendiri merupakan kerjasama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) berdasarkan financing agreement antara Pemerintah RI dalam hal ini diwakili Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan dengan President IFAD.

Di Lobar, proyek ini berlangsung sejak 2013 dan masih berlanjut 2017. Proyek ini menyerap anggaran Rp 200 miliar dimana 10 persen diantaranya dianggarkan dari APBD Lobar sebagai bentuk komitmen pelaksanaan proyek.

Baca Juga :  Diklat Program Keahlian Ganda IN 1 Resmi Dibuka

Bambang sendiri sangat mengapresiasi suksesnya program CCDP-IFAD ini. Karena terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang mendapatkan program. Di antaranya bagi ibu-ibu yang biasanya nganggur menunggu suami pulang dari laut, kini sudah mulai bisa membuat produk olahan laut dan nyatanya sebagian sudah masuk ke pasar ritel modern. Kemudian juga sudah bisa menyimpan uang di bank. Selain itu di beberapa tempat juga sudah ada kesadaran untuk menjaga lingkungan laut agar hasil laut juga terjaga. “Tadi saya dengar juga ada yang mengubah bekas tambang menjadi kolam ikan air tawar. Ini patut diapresiasi,” terangnya.

Bambang pun berharap, jika pun nanti CCDP-IFAD tidak berlanjut, program CCDP bisa terus dikembangkan pemerintah daerah termasuk juga dari pemerintah desa melalui dana desa. Karena Presiden Jokowi sendiri lanjutnya, berkeinginan membangun Indonesia mulai dari desa. “Tentunya nanti pemerintah pusat juga akan mengupayakan bantuan,” jelasnya.

Baca Juga :  Anggota Dewan Jangan Sampai Terseret Kasus

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid sendiri mengatakan, angka kemiskinan di Lobar berkisar di 17 persen dan itu berasal dari masyarakat pesisir (nelayan). Belajar dari kesuksesan CCDP-IFAD ini, pihaknya pun ke depan berencana akan lebih berkonsentrasi mengentaskan kemiskinan di daerah pesisir. “Dengan adanya program ini, nelayan kita, selain sudah bisa membuat produk olahan, juga sudah menghasilkan 40 ton garam perbulan. Hal semacam ini memberikan nilai tambah bagi daerah,” ungkapnya.

Sementara itu berdasarkan data yang disampaikan Direktur Jasa Kelautan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP RI, Riyanto Basuki, program pemberdayaan masyarakat pesisir ini adalah solusi tepat untuk pengentasan kemiskinan. Terbukti, dari 32 persen masyarakat pesisir miskin di Lobar kini menurun lima persen.(zul)

Komentar Anda