
Leicester City semakin kokoh di puncak klasemen grup G Liga Champions setelah mengalahkan Copenhagen.
Berlaga di King Power Stadium, tengah pekan lalu, gol tunggal Leicester itu baru tercipta pada menit ke-40. Riyad Mahrez yang menjadi pencetak golnya, meneruskan bola operan hasil kerja sama Jamie Vardy dan Islam Slimani.
Kapten tim Leicester, Wes Morgan, mengakui perlawanan sengit Copenhagen kepada timnya. Situs resmi Liga Champions mencatat bahwa Copenhagen lebih banyak melakukan penguasaan bola dengan catatan 54 persen. Mereka empat kali melepaskan percobaan tepat sasaran, tapi semuanya mentah di tangan Kasper Schemichel.
"Ini merupakan ujian berat. Mereka bermain mengandalkan fisik, two banks of four, sulit untuk ditembus. Tapi dukungan para penonton bisa mengubah atmosfer yang luar biasa," kata Morgan dikutip BBC.
The Foxes kini meraih sembilan poin berkat hasil 100 persen dari tiga pertandingannya. Sejauh ini cuma Leicester yang melakukan itu dari tiga matchday. "Itu merupakan sebuah partai berat. Kami tahu persis itu, tim lawan amat tangguh, terorganisir, sangat sulit mengalahkan mereka, tapi berakhir dengan bagus," kata manajer Leicester Claudio Ranieri.
Hasil pertandingan atas Copenhagen tersebut sekaligus menyudahi rentetan puasa kemenangan Leicester di dua pertandingan sebelumnya di Premier League. Mereka menempati posisi 13 dengan tertinggal 11 poin dari pemuncak klasemen dan cuma terpaut dua angka saja dari zona maut.
Secara keseluruhan dari delapan pertandingan Premier League sejauh ini Leicester baru meraih dua kemenangan, dua hasil seri, dan empat kekalahan. Poin mereka baru delapan, bahkan lebih sedikit raihannya dari tiga pertandingannya di Liga Champions.
"Yang hilang ketika kami main di liga domestik. Tapi, kami lebih fokus bermain di Liga Champions. Kami tak boleh lanjut terus seperti ini. Tujuan kami adalah mengubah konsentrasi di Premier League," jelas Ranieri.
Sementara, Bayer Leverkusen dan Tottenham Hotspur harus puas berbagi poin di laga matchday III Liga Champion lantaran bermain imbang tanpa gol. Kedua tim melakoni laga di bawah guyuran hujan di awal babak pertama, di BayArena, dinihari, kemarin.
Soccernet mencatat, Leverkusen mampu melakukan 16 attempt, enam di antaranya tepat sasaran. Sementara itu, Spurs cuma enam kali melakukan percobaan, hanya satu yang menemui bidang. "Kami menciptakan peluang yang amat banyak di babak kedua tapi gagal memaksimalkannya," ujar penyerang Leverkusen, Admir Mehmedi dikutip Soccerway.
Dengan hasil imbang ini, Spurs tetap ada di posisi dua klasemen Grup E dengan raihan tiga angka. Sementara, Leverkusen meraup tiga poin hasil dari tiga kali meraih hasil seri. Leverkusen dan Spurs akan kembali berduel di matchday 4 pada 2 November mendatang di Stadion Wembley. (rm)