MATARAM – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memberikan jaminan kepada seluruh petani jagung di NTB bahwa hasil produksi akan diserap semuanya oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Terlebih lagi tiga Kabupaten di NTB ditetapkan sebagai lumbung pangan jagung nasional.
Disampaikan Andi Amran Sulaiman, pihaknya menetapkan tiga kabupaten sebagai lumbung pangan jagung nasional yaitu Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima dan Dompu. “Silahkan berproduksi sebanyak-banyaknya, saya jamin akan dibeli oleh Bulog,” janjinya saat melakukan Panen Raya Jagung di Desa Tanga, Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa, Sabtu lalu (20/8/).
Pada kesempatan tersebut, Mentan juga membawa kabar gembira yang sangat ditunggu-tunggu para petani jagung. Bulog akan membeli jagung dengan harga Rp 3.100 per kilogram berdasarkan ketetapan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) yang telah ditandatangani. Keppres ini merupakan janji Jokowi pada masyarakat NTB saat menghadiri acara festival Tambora tahun 2015 lalu. “Sekarang silahkan petani untuk serius bekerja meningkatkan produksi, karena harga sudah kita jamin,” katanya.
Wakil Gubernur NTB H Muh Amin menyampaikan target NTB bisa menciptakan 400 ribu hektar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB. “Saya yakin melalui petanian, termasuk jagung bisa mensejahterakan masyarakat. Apalagi harganya membaik dan petani tidak rugi,” ucapnya.
Sebelum ke Sumbawa, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada hari Jumat (19/8) menyempatkan diri ikut panen padi dengan mekanisasi di desa Keru, kecamatan Narmada, Lombok Barat. Hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur NTB H Muh Amin, Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Wahyu Suparyono, Bupati Lombok Barat Faozan Khalid, dan perwakilan kelompok-kelompok tani dari Forum Komunikasi Petani Maju Lombok Barat.
Produksi pertanian NTB meningkat setiap tahun, produksi padi sendiri sebesar 2.417.392 ton gabah kering giling (gkg) mengalami peningkatan 14,21 persen dibandingkan tahun 2014 yang hanya berjumlah sebesar 2.116.537 ton. Sementara untuk sasaran produksi tahun 2016 sebesar 2.408.270 ton gkg, dengan luas tanam 481.913 hektar, luas panen 462.237 hektar.
Sementara itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi saat rapat koordinasi pangan dalam rangka peningkatan luas tambah tanam dan serap gabah petani (Sergap) dengan Mentan menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi lumbung nasional. “Dengan kesamaan visi dan koordinasi yang baik antara seluruh jajaran di Pemerintah Provinsi NTB hingga pemerintah kabupaten/kota di NTB serta dukungan seluruh kelompok tani, kami yakin dapat berkontribusi mewujudkan kedaulatan pangan nasional, “ tegas Gubernur.
Tak hanya itu, Gubernur juga melaporkan kepada Menteri, perkembangan akhir bulan Juli 2016, sebanyak 91,72 persen atau sekitar 425 ribu hektar dari areal tanam yang ditargetkan sudah tertanami. Hal ini tentu saja juga tidak terlepas dari dukungan dan peran serta TNI di lapangan.
Khusus untuk produksi komoditi jagung tahun ini, Gubernur melaporkan serapannya mencapai 194 ribuhektar. ’’Sekiranya ada kebijakan yang sangat insidentil, seperti masalah impor daging, NTB sebagai daerah penghasil sebaiknya dilindungi, jangan sampai peternak NTB terimbas dengan kebijakan tersebut,’’ harapnya. (zwr)