Menko Airlangga Dorong Pengembangan Teknologi Metaverse dan Ekonomi Digital

Airlangga Hartarto

JAKARTA–Pergeseran perilaku masyarakat di masa pandemi mendorong adopsi teknologi digital dalam berbagai lini kian masif termasuk pada sektor sosial dan ekonomi.

Transformasi digital tersebut kini menjadi salah satu kunci dalam percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional sehingga ekonomi digital mampu tampil sebagai kekuatan baru perekonomian nasional di tengah pandemi.

Tercatat pada tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 70 miliar dan merupakan capaian tertinggi di ASEAN. Nilai tersebut juga diprediksi dapat mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025, dan akan terus naik hingga USD 330 miliar pada tahun 2030.

Pemerintah juga fokus mengembangkan ekonomi digital dengan memanfaatkan berbagai teknologi salah satunya yakni metaverse.

“Optimalisasi teknologi metaverse merupakan peluang baru yang dapat menciptakan nilai tambah, produktivitas, dan inovasi yang berdampak pada perekonomian nasional,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam Webinar Pengembangan Ganesha Digital Twin dalam ITB Metaverse dan Dampak Metaverse bagi Indonesia, Selasa (23/08).

Baca Juga :  Airlangga: Pesantrenpreneur Tingkatkan Skill Santri dan Kemandirian Ekonomi Pesantren

Metaverse kian digandrungi perusahaan-perusahaan besar dunia untuk dikembangkan karena dilatarbelakangi dengan konsep yang menarik yakni kemampuan untuk menyerupai kehidupan nyata sehingga memungkinkan adanya interaksi secara virtual.

Aktivitas dalam metaverse menggabungkan aspek media sosial, game online, Augmented Reality dan Virtual Reality (AR/VR), serta Blockchain.

Menurut riset PwC, penggunaan teknologi AR/VR dalam metaverse tersebut memiliki potensi ekonomi yang signifikan yakni mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) global sebesar USD 1.4 triliun, dan menciptakan 23,3 juta pekerjaan baru pada tahun 2030.

Dengan mempertimbangkan berbagai potensi tersebut, Pemerintah terus meningkatkan optimalisasi metaverse melalui berbagai upaya, salah satunya ditunjukkan dengan pengembangan teknologi metaverse di Indonesia sebagai showcase pada side-event 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) G20 pada bulan Juli lalu.

Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan teknologi Metaverse Virtual Reality dan Augmented Reality hasil karya anak bangsa sehingga mampu menunjukkan daya saing teknologi metaverse dalam negeri.

Baca Juga :  Menko Airlangga Tinjau Lokasi Data Center Nongsa dan Membuka Kejurnas Kickboxing

Selain itu, Pemerintah juga telah menghadirkan platform Wonderverse Indonesia sebagai medium untuk mempromosikan 5 Destinasi Super Prioritas di Indonesia melalui kemasan yang lebih menarik serta menyiapkan rancangan ibu kota baru versi metaverse.

Dalam menutup sambutan, Menko Airlangga turut sampaikan bahwa berbagai upaya Pemerintah tersebut juga memerlukan berbagai dukungan lain dari seluruh pihak terkait.

Akselerasi pengembangan teknologi metaverse dalam kerangka pengembangan ekonomi digital juga membutuhkan kesiapan mulai dari aspeki infrastruktur, kompetensi SDM seperti literasi dan talenta digital, riset, inovasi dan pengembangan usaha, ekosistem bisnis, hingga investasi dan pendanaan.

“Kolaborasi antar pemangku kepentingan, seperti Pemerintah, akademisi, praktisi dunia usaha/industri, dan asosiasi juga menjadi prasyarat utama dalam mengembangkan metaverse dan ekonomi digital di Indonesia,” tutup Menko Airlangga.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Institut Teknologi Bandung, Sekretaris Institut Teknologi Bandung, serta Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung. (*/gt)

Komentar Anda