Menko Airlangga Apresiasi Rekomendasi Akademisi Unair untuk Penanganan Pandemi dan PEN

Airlangga Hartarto

JAKARTA–Berbagai upaya penanganan Covid-19 yang dijalankan Pemerintah sejak awal masa pandemi menunjukkan hasil yang baik, tercermin dari tren penurunan kasus aktif dan rendahnya angka kematian.

Namun sejak awal Juni 2021, terjadi tren peningkatan kasus yang diperparah oleh munculnya varian baru Covid-19 yang lebih cepat menular. Situasi ini membuat fasilitas kesehatan dan para tenaga kesehatan di tanah air mendapatkan tekanan cukup besar.

Pemerintah merespon lonjakan kasus tersebut melalui berbagai upaya pengurangan mobilitas dan progres percepatan vaksinasi. Dalam beberapa hari terakhir, penanganan ini mulai menunjukkan hasil yang terindikasi dari tren pertambahan kasus harian mulai menurun serta kasus aktif yang makin melandai.

Dalam acara “Dari Airlangga untuk Indonesia” – Rekomendasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk Percepatan Penanganan Covid-19” yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (30/7), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan apresiasi Pemerintah mengenai keterlibatan Universitas Airlangga dalam menangani pandemi Covid-19 melalui Gerakan Aksi Bersama Serentak Tanggulangi Covid-19 (Gebrak Covid-19) dan juga inisiatif Vaksin Merah Putih.

“Rekomendasi yang disusun oleh Forum Guru Besar Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga telah saya perhatikan dan telah saya baca, baik dari hulu sampai ke hilir, mengenai tenaga kesehatan maupun ketersediaan obat. Tentunya kami mengapresiasi dan Gebrak Covid-19 ini diperlukan untuk mengingatkan kepada seluruh stakeholder bahwa penanganan Covid-19 harus ditekan, diselenggarakan, dirasakan dan sangat berpengaruh terhadap masyarakat,” tutur Menko Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menjelaskan secara makro beberapa hal yang harus dilakukan untuk menekan penularan, memotong mata rantai Covid-19 dan juga percepatan vaksinasi. Guna mengantisipasi dan menekan penularan, percepatan vaksinasi terus dilakukan untuk segera mencapai target herd immunity.

Jumlah suntikan yang telah diberikan telah mencapai lebih dari 67 juta dosis terdiri dari vaksinasi dosis ke-1 sebanyak 46,98 juta dosis dan vaksinasi dosis ke-2 sebanyak 20,05 juta. Sesuai target dari Presiden, jumlah yang divaksinasi ditingkatkan dari 1 juta menjadi 2 juta per hari agar bisa mencapai herd immunity 70% di akhir tahun.

Baca Juga :  Penanganan Dampak Perubahan Iklim, Pemerintah Bahas Kerja Sama dengan Uni Eropa

“Pemerintah mengapresiasi inisatif Universitas Arlangga yang masuk dalam platform Vaksin Merah Putih bersama Eijkman dan vaksin ini mempunyai potensi untuk masuk ke dalam fase berikutnya. Pemerintah juga berharap kerjasama antara perguruan tinggi dengan Biotis diakselerasi agar Indonesia memiliki double engine yang tidak hanya berbasis BUMN tetapi juga kerjasama antara perguruan tinggi dengan pihak swasta,” tutur Menko Airlangga.

Selain vaksinasi, Pemerintah terus mengevaluasi perkembangan lonjakan kasus Covid-19 dan mengimplementasikan PPKM level III dan IV yang ditetapkan berbasis kriteria penanganan di hulu dan hilir.

Menko Airlangga menambahkan bahwa kebijakan PPKM perlu dipahami dilakukan untuk menyeimbangkan life and livelihood yang diketahui merupakan solusi optimal bersama dengan vaksinasi.

“Untuk mengendalikan kasus aktif di hulu, Pemerintah mengingatkan bahwa peran penting masyarakat dalam penerapan 3 M sangat penting dan Gebrak Covid-19 ini betul-betul mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 itu hanya bisa dicegah apabila ada partisipasi dan kedisiplinan masyarakat,” tegas Menko Airlangga.

“Testing, tracing dan treatment menjadi penting untuk dilaksanakan. Tentu dengan jumlah testing yang besar kita bisa menjaring kasus aktif yang lebih tinggi. Namun ini lebih baik karena kita bisa mengetahui secara pasti berapa sebenarnya jumlah penduduk yang terpapar,” kata Menko Airlangga.

Pemerintah juga akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk penerapan Digital Tracing dan dintegrasikan dengan aplikasi NAR dan Silacak. Tahap pertama, bagi masyarakat yang mau masuk ke tempat umum harus mengunggah aplikasi tersebut sehingga bisa diketahui sudah divaksinasi atau belum.

Kedepannya, seluruh mobilitas akan bergantung pada vaksinasi. PCR dan swab antigen yang menjadi syarat juga dapat terdeteksi di aplikasi ini. Tahap pertama ini akan disiapkan 2-3 minggu ke depan. Selanjutnya, aplikasi PeduliLindungi bisa digunakan untuk melakukan pelacakan masing-masing dan bisa memonitor seperti yang dilakukan di negara lain.

Baca Juga :  Menko Airlangga: Komitmen Pemerintah, Pekerja Dilindungi JKP dan JHT

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, Pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai negara termasuk Singapura dan terus mencari jalan dari dalam maupun luar negeri untuk menangani jumlah ketersediaan oksigen.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Pemerintah masih memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh positif di kisaran 3,7 s.d. 4,5% yoy di tahun 2021. Namun Menko Airlangga menegaskan bahwa pencapaian tersebut sepenuhnya bergantung pada penanganan Covid-19 dan kedisiplinan masyarakat.

Di tengah pengetatan PPKM Level III dan IV, Pemerintah juga terus memastikan keberlangsungan usaha mikro dan kecil dengan diberikannya insentif untuk Usaha Mikro Informal sebesar Rp1,2 juta per unit usaha untuk 1 juta usaha mikro.

Penyaluran bantuan akan dibantu oleh TNI/Polri dengan mekanisme yang akuntabel. Pemerintah juga terus menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai kebijakan yang terus diperpanjang durasi implementasinya.

“Kita mengalami dua tantangan yaitu mengobati serta memutus mata rantai Covid-19 dan mendorong lapangan pekerjaan. Kita perlu berempati kepada sudara-saudara kita yang memang menerima upah secara harian. Ini yang membuat Pemerintah harus menyeimbangkan kedua sisi,” tutur Menko Airlangga.

Upaya penanganan pandemi Covid-19 memerlukan kerjasama semua pihak, tidak hanya Pemerintah namun juga keterlibatan masyarakat, swasta, para ahli termasuk para ahli kesehatan.

Selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Menko Airlangga berterima kasih atas rekomendasi yang telah dirumuskan oleh berbagai pihak dan diharapkan dapat bermanfaat terutama dalam penanganan pandemi dan pemulihan perekonomian nasional. (*/gt)

Komentar Anda