Ini adalah jembatan tua peninggalan Jepang yang terbuat dari kayu dan besi. Kini jembatan ini menjadi objek wisata warga.
ZULFAHMI-MATARAM
Sebelum tahun 2015, kondisi jembatan memprihatinkan. Dulu jembatan ini menghubungkan wilayah Kamasan dan Karang Baru dengan lebar kurang lebih 3 meter dan panjang sekitar 25 meter. Sebelum ada perbaikan, di sekitar jembatan banyak tumbuh semak belukar.
Tahun 2016 Pemerintah Kota Mataram mulai melakukan penataan. Pemkot penting memperhatikan jembatan ini karena dia punya nilai sejarah. Kayu dan material lama diganti namun tanpa mengubah bentuk asli jembatan. Setelah selesai direvitalisasi, jembatan ini dikhususkan bagi para pejalan kaki saja. Dari jembatan ini warga bisa menikmati pemandangan Sungai Jangkuk.
Agar tidak dilalui sepeda motor, Pemkot memasang portal sehingga jembatan ini hanya bisa diakses oleh para pejalan kaki. Pemkot Mataram pun menjadikan jembatan ini sebagai salah satu objek wisata. Sebagai pelengkap, di sekitar jembatan ada pusat kuliner.
Jembatan terus dipercantik oleh Pemkot dengan hiasan lampu warna-warni. Pada malam hari suasana sekitar jembatan sangat romantis. Ini karena penataan lampu yang indah.” Warna lampunya bagus sekali jadi berasa berada di jembatan cinta,” kata Della, seorang pengunjung.
Jembatan ini menurut mereka sangat bagus untuk menjadi tempat wisata pada malam hari, karena posisinya yang berada di tengah kota dan di atas sungai.” Indah banget deh pokoknya. Bagus untuk tempat selfie,” katanya.(*)
