Mengunjungi Destinasi Wisata Halal Pantai Tanjung Bias Desa Senteluk

Objek Wisata Keluarga “No Alkohol, No Miras”

Pantai Tanjung Bias
PANTAI TANJUNG BIAS: Destinasi wisata halal pantai Tanjung Bias, Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan lokal. (FAHMY/RADAR LOMBOK)

Pantai Tanjung Bias, mungkin belum popular di telinga para traveler atau masyarakat Lombok atau NTB. Wajar saja, karena destinasi wisata ini baru sekitar tiga bulan lalu dibangun oleh Pemerintah Desa bersama masyarakat Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar).

ZULFAHMI – LOMBOK BARAT

PANTAI Tanjung Bias terletak di pesisir Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar. Pantai ini memiliki daya tarik tersendiri, dengan latar belakang pemandangan Gunung Agung di Bali, serta keindahan panorama Sunset (matahari tenggelam) yang menawan menjelang senja. Pantai ini juga memiliki ombak yang relatif kecil gelombangnya, sehingga sangat cocok menjadi tempat mandi atau berenang, bagi anak-anak atau orang dewasa.

Sadar akan potensi dan keindahan yang dimiliki oleh pantai ini. Pemdes Desa Senteluk kemudian bergerak menggandeng semua pihak, mulai dari unsur pemuda, pedagang kecil, pihak keamanan dari TNI dan Polri, serta menggandeng berbagai pihak yang bisa membantu merubah kawasan pantai yang kumuh ini menjadi layak dikunjungi, bahkan bisa menjadi destinasi wisata di Lombok Barat.

Kepala Desa Senteluk, Fuad Abdul Rahman menjelaskan, awalnya keberadaan pantai Tanjung Bias dimunculkan sebagai pantai yang menjual berbagai kuliner khas Lombok. Namun seiring waktu, pengelola kemudian meluncurkan branding “Wisata Halal Wisata Kuliner Pantai Tanjung Bias Desa Senteluk Lombok Barat”.

Baca Juga :  Mantan Wagub NTB Soroti Kebijakan Pariwisata Zul-Rohmi

BACA JUGA: Mengunjungi Destinasi Baru Pariwisata Lombok Tengah

Untuk menunjang itu, bebagai fasilitas kemudian mulai dibangun. Mulai dari cafe, hingga rumah makan, baik untuk kelas menengah keatas, maupun beberapa unit lapak untuk pengunjung kelas menengah kebawah. Kalau begitu, apa yang membedakan tempat wisata ini menjadi wisata halal, dibandingkan destinasi wisata lainnya?

Jawabannya, karena selama wisatawan berada di Tanjung Bias, pengunjung tidak akan menemukan minuman alkohol, ataupun minuman keras (Miras). “Kawasan wisata pantai Tanjung Bias tidak boleh ada alkohol atau Miras, apalagi Narkoba,” kata Kades.

Kades menegaskan, pantai Tanjung Bias terbebas dari Miras dan alkohol. Tidak hanya itu, untuk busana para pengunjung yang datang ketempat ini juga secara perlahan akan diatur oleh pengelola. Tujuannya agar semua pengunjung merasa nyaman ketika berada di pantai Tanjung Bias. “Kalau ada wisatawan mancanegara atau lokal yang berpakaian kurang sopan, akan kita atur dan sediakan penutup,” ungkapnya.

Karena destinasi wisata ini ditujukan untuk wisata keluarga, jadi cara berbusana juga diatur. Agar nanti pengunjung merasa nyaman. Apalagi banyak anak-anak dan keluarga atau orang tua yang datang yang ingin berlibur dan menikmati makanan di kawasan wisata pantai Tanjung Bias. Termasuk fasilitas Musholla juga sudah tersedia ditempat ini.

Baca Juga :  Perlu Sinergi Bangkitkan Pariwisata NTB, Wisata Halal Jadi Jualan Utama

Untuk kulinernya sendiri, Kades menjamin semua makanan yang disediakan halal. Berbagai jenis makanan yang disediakan seperti ikan bakar, mulai dari ikan laut hingga ikan air tawar, pelecing kangkung, pelecing terong dan berbagai jenis sambal khas Sasak. “Makanan yang kami sajikan kami jamin halal,” ungkapnya.

Kedepan, pihaknya akan terus berbenah, saat ini baru ada dua restoran yang sudah dibangun dan beberapa unit lapak, kedepannya akan terus dikembangkan beberapa fasilitas lainnya. Luas lahan lokasi wisata ini jelasnya 45 are, di lahan ini rencananya juga akan dibuka pasar seni bagi warga, setelah hotel beroperasi.

BACA JUGA: Tiga Desa Wisata Rawan Bencana

Pihaknya sendiri sudah menyampaikan hal ini ke Dinas Pariwisata Lobar dan Camat Batu Layar, berharap rencana ini bisa segera terealisasi. Desa wisata Senteluk kedepannya juga akan menata perkampungan warga yang ada di bibir pantai. Rencananya perkampungan tersebut akan ditata menjadi kampung warna-warni, agar pandangan orang tentang kampung nelayan yang kumuh bisa dihilangkan. “Image kampung nelayan yang kumuh, akan kami hilangkan dengan adanya kampung nelayan warna warni ini,” imbuhnya. (*)

Komentar Anda