Mengunjungi Air Terjun Segenter di Pedalaman Hutan Nuraksa Lombok Barat

Begitu Menantang dan Tidak Ingin Pulang

Air Terjun Segenter
ASRI : Suasana air terjun Segenter begitu menyenangkan, pepohonan yang rimbun nan hijau menambah keasrian tempat ini. (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

Kabupaten Lombok Barat kaya akan potensi objek wisata. Selain pantai, juga ada air terjun. Salah satunya  air terjun Segenter di Dusun Kumbi Desa Lembah Sempage, Kecamatan Narmada.


AZWAR ZAMHURI – LOMBOK BARAT


Suara gemercik air  terdengar ketika Radar Lombok tiba di papan pengumuman Balai Taman Hutan Raya (Tahura) Nuraksa Sesaot belum lama ini. Sumber suara tidak bisa terlihat, namun sangat jelas bahwa itu adalah air terjun Segenter.

Sebuah berugak terlihat sudah begitu kotor. Namun pohon-pohon rimbun menyejukkan siapa saja yang berada di tempat itu. Belum ada pula papan petunjuk ke arah sumber suara.  Motor harus terparkir di tempat tersebut. Sebuah tanah lapang dan merupakan jalan buntu setelah mengendarai motor dari gerbang Tahura Nuraksa sekitar 4 kilometer. Tidak ada tempat parkir khusus yang disiapkan, begitu sepi tanpa penjagaan.

Satu-satunya cara menuju sumber suara adalah mengandalkan insting. Semakin mendekati arah suara, ternyata ada tangga terlihat begitu jelas. Melongok ke bawah, cukup  begitu curam dan dalam.

Tangga yang terbuat dari beton dan sudah ada pegangan itu meliuk seperti ke dalam jurang. Pengunjung harus berhati-hati, karena tangganya licin. Apalagi di musim penghujan seperti saat ini, jangan sampai ceroboh dan membahayakan diri.

Baca Juga :  Ada Wisata Kuliner di One Karaoke

Menuruni tangga tersebut, sekitar 50 meter ke dalam jurang. Ketika sampai ke bawah, pengunjung akan langsung disambut pemandangan menyejukkan  mata, menenteramkan jiwa. Ada sungai  yang diindahkan oleh bebatuan.

Melirik kedepan, di ujung sumber suara itu nampak sebuah air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter terlihat eksotis.  Suaranya semakin keras. Banyak bebatuan besar dan kecil mengelilingi pusat jatuhnya air dari tebing itu. Jalan setapak sudah dibuat dengan cukup bagus untuk mendekati air terjun. Di kanan jalan setapak itu, ada beberapa bangunan yang bisa dimanfaatkan pengunjung sebagai kamar kecil.

Sementara di sisi kiri, ada juga berugak tempat pengunjung bisa duduk bersantai. Sangat jelas terasa, air terjun ini pasti pernah memiliki masa kejayaan sehingga fasilitasnya lengkap. Namun sayang, saat ini semua fasilitas tersebut tidak terurus. Berugak sudah tidak nyaman lagi sebagai tempat bersantai, bangunan yang lain juga kotor dan tidak bisa termanfaatkan.

Meskipun berbagai fasilitas yang telah disediakan sudah tidak refresentatif, namun para pengunjung tidak akan dibuat kecewa. Banyaknya bebatuan bisa dimanfaatkan sebagai tempat bersantai. Bahkan sensasinya jauh lebih terasa. Apalagi sekeliling air terjun, yang nampak adalah pepohonan rimbun berwarna hijau.

Air Terjun Segenter
Air Terjun Segenter

Bahkan semakin mendekati pusat air terjun, tangga kecil dari beton memudahkan pengunjung. Tangga yang diapit bebatuan itu, bisa membawa pengunjung tepat berdiri di depan air terjun. “Asyik disini tempat selfie, lapang tempat kita berdiri,” ujar Dila, salah seorang pengunjung waktu itu.

Gadis asal Lombok Timur ini datang bersama temannya yang tinggal di kota Mataram. Dila terlihat begitu asyik mengambil foto dengan berbagai angle. “Sayang sekali saya tidak bawa baju ganti. Kalau tahu kolam air terjunnya luas dan senyaman ini, saya bawa sih biar bisa mandi sepuasnya,” kata Dila.

Kolam air terjun Segenter memang cukup luas. Sangat rugi rasanya apabila pengunjung tidak mencoba sensasi berendam di kolam tersebut. Apalagi berdiri membasahi tubuh tepat di bawah air yang jatuh, tentu saja akan membuat betah dan tidak ingin beranjak pulang.

Pengunjung lainnya yang datang bersama Dila, Doni mengaku terpesona dengan keasrian air terjun Segenter. Meskipun dirinya sempat kesal karena jalan yang harus dilalui sangat menyebalkan. “Tadi kan setelah sampai gerbang hutan, saya langsung masuk pakai motor. Karena memang kita tidak harus lapor penjaga di pos. Ternyata jalannya sangat sempit dan jelek,” tuturnya.

Baca Juga :  Dari Kegiatan Wonderful Startup Academy Bacth II 2019

Dari pos jaga Tahura Nuraksa, pengunjung bisa memilih untuk menggunakan motor atau berjalan kaki. Namun berjalan, rasanya bukan pilihan terbaik karena jaraknya cukup jauh. “Saya kira tadi juga tersesat, tidak ada papan petunjuk sama sekali ke air terjun ini. Ternyata kita benar-benar masuk ke dalam hutan, hampir saya jatuh dari atas motor tadi,” katanya.

Sepanjang jalan, pengunjung harus berhati-hati melewati jalan tanah berkelok dan naik-turun. Di beberapa titik, terdapat kubangan berisi air cukup dalam. “Tapi jujur, saya tidakkecewa setelah sampai di tempat ini. Begitu asri, suasananya tenang, air terjunnya indah dan tinggi. Jarang-jarang kan di Lombok Barat ada air terjun yang cukup tinggi seperti ini,” ucap Doni. (*)

Komentar Anda