Mengenal Zulkarnaen, Si Pembuat Lift Mini

Zulkarnaen Pembuat Lift Mini
LIFT : Wakil Gubernur NTB H. Muhammad Amin saat mencoba menaiki lift mini hasil temuan Zulkarnaen saat Gelar TTG Tingkat Provinsi NTB di Lombok Barat beberapa waktu lalu.

Meski kondisi fisiknya terbatas, Zulkarnaen tetap semangat bekerja. Buktinya, guru kelahiran tahun 1962 ini berhasil merakit lift mini yang bisa dimanfaatkan untuk rumah ataupun tempat ibadah (masjid).


ZULFAHMI-MATARAM


Usia Zulkarnaen kini sudah 55 tahun. Laki-laki kelahiran Aikmel Lombok Timur  ini setiap hari berpofesi sebagai pengajar. Pak Zul, sapaan akrabnya, mengajar sejak tahun 1989. Ia memegang pelajaran las dan mesin di SMK 3 Mataram.

Saat ditemui Radar Lombok kemarin, Zul menceritakan awal mula lift mini dirakit. Itu bermula dari salah seorang teman yang memintanya membuat tangga setinggi 21 meter untuk masjid agar marbot mudah membersihkan masjid. Setelah itu ia berpikir membuat alat.” Kalau naik tangga sampai 21 meter marbotnya bisa habis nafas,” ungkapnya.

Baca Juga :  Saiful Azmi, Harumkan Indonesia di Kancah Dunia

Setelah melakukan beberapa kali percobaan, ia berhasil merakit lift berukuran kecil yang berkapasitas dua orang dengan berat maksimal 150 kilogram.” Sudah ada yang memesan dan sedang dalam proses pengerjaan,” ungkapnya.

Pemesan pertama adalah pihak masjid yang ada di Narmada Lombok Barat. Zul ikut memerkan karyanya saat berlangsung Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi NTB di Giri Menang Lombok Barat belum lama ini. Yang ia pamerkan adalah lift mini untuk rumah dengan ketinggian 2,25 meter.”Kemarin lift mini untuk rumah lantai dua sudah dicoba Wakil Gubernur H.M Amin saat pameran,” tuturnya.

Baca Juga :  MENGENAL ALWI AGUSTO, FOUNDER LEMBAGA PELATIHAN BAHASA ASING HORISON

Dirinta masih terus melakukan penyempurnaan lift  sebagai produk yang bisa dilempar ke pasar secara umum. Kebutuhan daya listrik dianggap masih memadai. Kebutuhan listrik sekitar 750 Watt.

Pada tahun 2014 saat TTG di Kota Mataram, pihaknya sudah mempekenalkan temuan berupa kanopi yang bisa dilipat. Temuan ini menjadi awal dari komunikasi antara Pemkot Mataram dengan dirinya.

Ia berencana membuat alat pertanian berupa alat penebar benih agar petani tidak menebar benih secara manual.(*)

Komentar Anda