Mengenal Lia Harnita, ‘’Inspiring Women’’ Dunia Sastra Lombok

Berawal dari Kegagapannya, Belasan Karyanya Kini Diburu Pembaca

Novelnya bahkan tak hanya dijual di pulau Lombok saja, tapi juga luar daerah seperti pulau Jawa. Itu membuktikan, bahwa novelnya cukup laris selama ini. Tentunya, tak terlepas dari isi cerita dalam karyanya yang cukup menarik selama ini. Novel itu berjudul “Air Mata Cinta dalam Doaku” diterbitkan Mafaza Media tahun 2015. Kumpulan puisi “Goresan Jemari Kembang Sandat” diterbitkan Sabana Pustaka tahun 2016. Kemudian Rupa di Hadapanmu terbitan Sabana Pustaka tahun 2016, Kisah yang Berdiri di Kalvari terbitan Sabana Pustaka 2016. Ada juga buku cerpen Sepotong Senja Sepenggal Sangka terbitan FAM Indonesia 2016.

Bukan hanya itu sambungnya, ada juga buku berjudul Monolog Seekor Monyet terbitanSabana Pustaka 2016, Sajak-Sajak Kaki Mungil terbitan Sabana Pustaka 2016, 51 Profil Perempuan Inspiratif terbitan FAM Indonesia 2016, Kembang Sandat Bersama Kaki Senja terbitan El-Haetamy Publishing House 2017). “Total semuanya sih sebanyak 15. Di antara buku yang belasan ini, yang paling laris adalah novel yang berjudul “Goresan Jemari Kembang Sandat,” tuturnya.

Baca Juga :  Mengenal Nalita Widia Umari, Juara I Lomba Tausiah Saat MTQ Polda NTB

Lia melanjutkan, semua hasil karnya ini tak terlepas dari hobinya sejak kanak-kanal. Ia juga terinspirasinya masa kecilnya yang gagap. Lia tak jelas mengutarakan kata-kata, sehingga tak jarang banyak orang tak mafhup percakapannya. Kegagalannya berkomunikasi dengan orang menjadi salah satu penyebab Lia menuangkan sebuah komunikasi tulisan.

Iya, itulah salah satu inspirasinya selama ini. Sehingga banyak melahirkan karya tulis. Tak heran jika kemudian Lia Harnita pantas menyandang ‘ispiring women’ dunia sastra Lombok. Kata dia, dalam menulis buku bukan hasil yang menjadi prioritas utama. Akan tetapi, bagaimana menyalurkan bakat dan hobi. “Kalau hasil menulis ini keuntungannya hanya seberapa, karena penulis hanya dapat 10 persen dari hasil penjualan buku. Tergantung di mana kita menerbitkan buku,” bebernya.

Baca Juga :  Masuk TK Lagi di Usia 17 Tahun

Setelah berhasil menerbitkan 15 karya berupa karya sastra, Lia kini akan menerbitkan karyanya yang ke 16. Karya ini sudah tuntas dan berharap bisa diterima masyakat luas. “ Inysa Allah dalam waktu dekat, buku saya akan terbit di Mayor. Semoga saja lancar,”  harap guru sastra SMA Birrul Walidain NW Rensing ini. (**)

Komentar Anda
1
2
3