Mengenal Istilah Rehabilitasi Medik

REHABILITASI MEDIK: Pelayanan rehabilitasi medik yang dilakukan oleh dokter spesialis di RS Risa Sentra Medika Mataram (Zulfahmi/Radar Lombok)

Pelayanan Rehabilitasi Medik

Merupakan pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit atau cedera, melalui paduan intervensi medik, keterampilan fisik, keteknisian medik dan atau rehabilitatif  untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal

Falsafah Pelayanan Rehabilitasi Medik

Mengingkatkan kemampuan fungsional seseorang sesuai dengan potensi yang dimiliki, untuk mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas hidup dengan cara mencegah atau mengurangi impairmen, disabilitas, dan handicap semaksimal mungkin.

Pelayanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi meliputi Rehabilitasi Medik Neuromuskuler (saraf otot): stroke, cedera otak/kepala, cedera saraf, kelumpuhan, nyeri punggung, nyeri leher, gangguan memori, dll.  Rehabilitasi Medik Muskuloskeletal (otot tulang): patah tulang (fracture), tulang belakang bengkok (skoliosis), nyeri otot, nyeri bahu, nyeri lutut, ankle sprain, dll. 

Rehabilitasi Medik Pediatri (anak) : gangguan tumbuh kembang, kelumpuhan otak (cerebral palsy), autis, cacat fisik/bawaan, retardasi mental, kaki bengkok, gangguan bicara, keterlambatan bicara (speech delay), hiperaktif, gangguan konsentrasi, gangguan belajar, gangguan pernafasan, kesulitan makan, dll.  Rehabilitasi Medik Geriatri (lansia): kelemahan, berbaring lama, pengapuran/OA, keropos/osteoporosis, demensia,dll.” Beberapa pelayanan ini sudah ada RS Risa Sentra Medika Mataram,” tuturnya.

Pelayanan yang lainnya berupa Rehabilitasi medic Respirasi (pernafasan): penyakit pada pernafasan, missal banyak dahak (hipersekresi), asma, PPOK, dll. Rehabilitasi Medik kardiovaskuler (jantung): penyakit jantung, setelah operasi jantung . Rehabilitasi Medik Olah Raga: setelah cedera, setelah operasi sampai kembali ke olah raga. Di RS risa juga terdapat layanan unggulan.Terapi Laser . Kinesiotapping .Tumbuh Kembang anak.

Baca Juga :  BNNP Akui Kekurangan Rumah Rehabilitasi

Poli Rehabilitasi Medik terdiri dari:

Dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR) sebagai dokter penanggung jawab pasien Rehabilitasi Medik yang melakukan pemeriksaan diagnosis medik dan fungsional, menyusun program atau  terapi, melakukan evaluasi kemajuan terapi, melakukan upaya promotif, preventif, kuratif , dan rehabilitative

Tim Rehabilitasi Medik yang ada meliputi Pelayanan Fisioterapi. Untuk memelihara, mengembangkan serta memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, teknologi (fisik, elektroterapi, dan mekanis), pelatihan fungsi, dan peningkatan gerak.

Beberapa teknologi yang digunakan: Terapi dingin (akut), terapi pemanasan:Infra red, MWD (Microwave Diathermy), SWD (Shortwave Diathermy), dan USD (Ultrasound Diathermy), Terapi listrik NMES (Neuromuscular Elektrostimulation), TENS (Transcutaneus Electro Nerve Stimulation)

Terapi manual: Terapi Latihan (Latihan Lingkup Gerak sendi, penguatan otot (strengthening), peregangan otot (stretching), manipulasi sendi, mobilisasi, latihan jalan, terapi pernafasan (chest therapy), latihan koordinasi, massase, neurodevelopmental therapy, dll

Baca Juga :  Kiprah AKSI NTB dalam Rehabilitasi Sosial Korban Napza

Ditambahkan oleh dokter Verra dalam bentuk yang lain juga ada Pelayanan Okupasi Terapi  tujuannya untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan fungsi dan atau mengupayakan kompensasi / adaptasi untuk aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living), produktifitas dan waktu luang melalui pelatihan remediasi, stimulasi, dan fasilitasi.

Terapi Sensori Integrasi (stimulasi tumbuh kembang, stimulasi gangguan sensori, autis, anak hiperaktif) Play Therapy (Terapi sembari bermain) Terapi gangguan konsentrasi atau fokus. Terapi Fine motor (untuk pasien dengan gangguan motorik halus (paska stroke, pasca patah tulang tangan, cedera saraf area tangan) . Terapi kognitif (pasien demensia, gangguan memori)

Pelayanan Terapi Wicara. Untuk memulihkan dan mengupayakan  kompensasi atau adaptasi fungsi komunikasi, bicara dan menelan dengan melalui pelatihan remediasi, stimulasi, dan fasilitasi . Terapi menelan dan Feeding test untuk pasien disfagia (gangguan menelan) . Terapi pasien gangguan bicara (afasia). Terapi pasien bicara pelo, gagap. Terapi anak dengan keterlambatan bicara (speech delay)

Pelayanan Ortotik Prostetik. Keteknisian medic yang ditujukan kepada individu untuk merancang, membuat,dan mengepas alat bantu guna memelihara dan memulihkan fungsi atau pengganti anggota gerak  . korset, penyangga tangan, leher, lutut, kaki palsu, tangan palsu, walker, tripod, kruk. (*)

Komentar Anda