Mengenal dr Dasti Anditiarina,Sp.KP Spesialis Kedokteran Penerbangan Pertama di NTB

dr Dasti Anditiarina, Sp. KP(Zulfahmi/Radar Lombok)

dr Dasti  bukanlah putri asli kelahiran Lombok atau NTB. Tetapi dirinya mempunyai niat yang kuat untuk memajukan NTB memajukan pariwisata NTB melalui ilmu spesialis penerbangan yang ia miliki untuk keselamatan penerbangan di  tanah Bumi Gora ini

 


ZULFAHMI—MATARAM


 

Pariwisata di Provinsi NTB terus tumbuh. Setiap tahun angka kunjungan wisatawan bertambah, bahkan tahun 2017 ini Pemerintah Provinsi (Pemprov)  NTB menargetkan angka kunjungan wisatawan 3,5 juta orang. Peningkatan angka kunjungan wisatawan  ini sudah sepantasnya harus dibarengi dengan perbaikan kualitas pelayanan yang   disediakan oleh pemerintah daerah. Hal yang paling utama tentunya moda transportasi udara yang  dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.

[postingan number=3 tag=”boks”]

Bandar udara sebagai pintu masuk utama  wisatawan dari berbagai daerah tentunya harus diperhatikan kualitasnya, mulai dari kondisi fisik bandara, sampai dengan kondisi kesehatan dan kelayakan terbang dari para pilot, kabin dan para petugas yang bekerja di bandara.

Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan penerbangan  tersebut,  tentulah dibutuhkan seorang tenaga kesehatan ahli penerbangan di NTB. Kini sosok tenaga ahli spesialis penerbangan itu sudah ada di NTB. Dialah dr. Dasti Anditiarina,Sp.KP.

Sosok dokter cantik ini lahir di Semarang, Jawa Tengah. Dasti mempunyai keinginan  besar untuk bisa ikut berpastisipasi memajukan NTB.” Meski saya bukan asli NTB. Lombok atau NTB ini harus maju seperti daerah pariwisata lainnya,” katanya saat ditemui di  tenpat praktiknya di RSUD Kota Mataram Jumat kemarin (17/2).

Baca Juga :  Mengenal Serka Junaedy, Prajurit TNI Sekaligus Petani Sukses

Saat ini orang-orang sudah membicarakan Lombok dan NTB. Banyak orang yang ingin sekali datang ke NTB. Termasuk dirinya, meski terbilang cukup sibuk juga dengan tugas di tempat kerjanya di beberapa rumah sakit di Jakarta dan di bandara. Dengan niat yang kuat ia menerima tawaran dari Direktur RSUD Kota Mataram untuk mau bertugas dan  melayani  praktik di RSUD Kota Mataram.

Tawaran dari pihak RSUD Kota Mataram diterima  karena ia ingin melihat Lombok ini bisa seperti daerah lain. Sebab sekarang  ini Lombok masih disebut sebagai daerah kedua dari Bali. Padahal potensi yang ada di Lombok jauh lebih baik bagus dari apa yang ada di daerah lain.” Pokoknya Lombok ini haru maju,” tegasnya.

Ia menuturkan, di Indonesia ini tidak semua daerah memiliki dokter spesialis penerbangan. Kalau di dunia, Indonesia termasuk negara yang keenam yang   memiliki cabang ilmu kedokteran spesialiasi penerbangan. Tidak semua negara memiliki cabang keilmuan ini.

Dasti lulus sebagai spesialis kedokteran penerbangan di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2015. Setelah lulus, ia bekerja  di RS MMC Jakarta dan menjadi konsultan dan pengawas penerbangan dibawah kementerian perhubungan.

Setiap tahun tidak banyak mahasiswa yang dilulus di spesialis ini. Setiap angkatan mahasiswanya berkisar antara 10 sampai 15 orang. Dari jumlah yang terbatas inilah, sehingga tidak semua daerah memiliki dokter spesialis ini. “ Keberadaan dokter spesialis penerbangan belum merata di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :  Mengunjungi Ruang Khusus Cuci Darah di RSUD Kota Mataram

Sejak resmi bergabung di RSUD Mataram dua pekan  lalu, Dasti mengakui belum mendalami betul bagaimana sistem penerbangan di Bandara Internasional Lombok (BIL).  Namun seiring berjalannya waktu, pihaknya akan  mendalami apa saja kekurangan yang ada di BIL untuk dilakukan perbaikan oleh manajemen guna menjaga keamanan dan kesehatan dunia penerbangan  di NTB. Karena dunia perbangan di NTB harus maju dan sejajar dengan  daerah  lainnya ” Setiap ada kekurangan yang ada di bandara, akan saya sampaikan ke kementerian perhubungan untuk perbaikan,” terangnya.

Ia memaparkan  kedokteran penerbangan adalah  spesialis kedokteran  untuk upaya pencegahan yang fokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit akibat pekerjaan dan yang terkait dengan lingkungan kerja. Hal ini berkaitan sekali dengan kesehatan para pilot atau awak kokpit, awak kabin, personel di darat khususnya pengendali lalu lintas udara (air traffic controller),  dan orang-orang yang terlibat dalam penerbangan ke ruang angkasa (space flight).

Yang paling penting dalam kedokteran penerbangan adalah peranan faktor medis yang terkait dengan kesalahan manusia (human error) yang berdampak pada keselamatan penerbangan. (*)

Komentar Anda