Di tengah kesibukannya sebagai polisi, Nurul juga aktif sebagai ketua remaja masjid ditempat tinggalnya. Nurul Wathani juga tidak pernah terlibat dalam tindak pidana dan tiga kali mendapat penghargaan sebagai polisi penggerak revolusi mental dan pelopor tertib di ruang publik. ‘’ Saya benar-benar kaget dan tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan ini. Karena banyak senior polisi lain yang lebih bagus. Banyak polisi lain yang bisa dijadikan teladan lebih dari kami. Intinya saya tidak menyangka bisa meraih juara pertama,’’ ujarnya merendah saat ditemui usai pemberian penghargaan di Mapolda NTB.
Ia juga awalnya tidak percaya diri mengikuti pemilihan polisi teladan di Polda NTB. Ia mengaku saat itu dipanggil oleh Polres Lotim bersama dengan personel lainnya. Hingga akhirnya terpilih mewakili Polres Lotim di Polda NTB. ‘’ Saya bertiga dipilih untuk mewakili Polres Lotim. Saat itu saya mempersiapkan diri sebaik-baiknya,’’ jelasnya.
Dalam kesehariannya bertugas, ia mengaku menjalankan dengan penuh tanggung jawab. Walaupun sebenarnya apa yang sudah dilakukan bukan termasuk tugasnya saat ini di Shabara. ‘’ Itu kebanyakan bukan tugas Polri. Tapi yang namanya memberikan pelayanan kepada masyarakat, saya selalu siap. Saya senang memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Kalau mereka mereka mengerti, bangganya disitu ,’’ ungkap ayah tiga orang anak ini.
Untuk mengikuti polisi teladan tingkat pusat, Nurul Wathan akan mempersiapkan diri secara maksimal. ‘’ Semua petunjuk yang diberikan oleh Mabes dan Polda NTB akan saya persiapkan. Saya akan berusaha secara maksimal. Nanti hasilnya kita serahkan kepada Allah,’’ terangnya.