Mencari Peruntungan di Tahun Tikus Logam

Mencari Peruntungan di Tahun Tikus Logam
IMLEK: Tampak ummat Budha dan warga Tionghoa di Kota Mataram, ketika melaksanakan persembahyangan di Vihara, untuk merayakan Tahun Baru Imlex 2020.( SUDIR/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Perayaan tahun baru Imlek 2571 Kongzili, Sabtu (25/1), berjalan aman dan lancar. Penganut agama Buddha dan warga Tionghoa terlihat memenuhi Vihara-Vihara yang ada, untuk persembahyangan dan memanjatkan doa. Dimana berdasarkan perhitungan, tahun ini merupakan Shio Tikus Logam.

Selain di Vihara tertua di Kota Tua Ampenan, yaitu Vihara Bodhi Darma, Vihara lainnya di wilayah Cakranegara, yakni Vihara Avolekietiswara, dan Vihara Sanatha Dahma Maitreya, juga padat dikunjungi pemeluknya.

Salah satu warga Tionghoa, Teddy Tubagus mengatakan, selain berdoa, umat Buddha dan warga Tionghoa juga harus memperhatikan arah fengshui tahun ini untuk mencari keberuntungan, dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Ada ditentukan fengsui yang baik untuk menyambut dewa,” tuturnya.

Untuk mendatangkan Dewa Penolong dan Dewa Keberuntungan sambungnya, maka sesuai fengsui harus berada di barat laut. Kemudian untuk Dewa Rezeki di bagian barat. Letak-letak barang atau arah dalam pengaturan kehidupan sehari-hari ini dipercaya bisa membawa keberuntungan tahun ini.

Sementara warga Tionghoa lainya, Weni mengatakan, Imlek 2020 menjadi semangat baru. Karena tahun baru tikus logam dipercaya membawa keberuntungan, serta menjaga persatuan dan kesatuan. “Tahun tikus logam penuh dengan keberuntungan,” sebutnya.

Sedangkan Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang mengatakan, perayaan Imlek berjalan aman dan lancar. Tercatat ada empat Vihara yang menjadi fokus pengamanan di Kota Mataram. Diantaranya Klenteng (Vihara) Po Hwa Kong, kemudian Vihara Sanata Dharma Maitreya di Jalan Rajawali II, Cakranegara Barat, Vihara Kong Tee di Jalan Kenari Raya, Sweta, dan Vihara Avalokitesvara, Jalan Ahmad Yani, Selagalas. “Perayaan Imlek 2020 berjalan aman dan lancar, serta tetap terjaga harmonisasi,” jelasnya.

Ada juga beberapa kegiatan sosial yang dilakukan, yakni pemberian bantuan untuk keluarga prasejahtera di enam Lingkungan yang ada di sekitar Klenteng Po Hwa Kong, yang digalang oleh kalangan muda Tionghoa di Kota Mataram. “Suasana kondusif harus tetap terjaga, serta toleransi antar umat beragama di Kota Mataram harus tetap ditingkatkan,” tegas Martawang. (dir)

Komentar Anda