Melihat Sumur Ajaib di Makam Serewa Desa Pejanggik

Melihat Sumur Ajaib di Makam Serewa Desa Pejanggik
MENCOBA: Beberapa orang warga mencoba memasukan tanganya ke dalam sumur ajaib Makam Serewa Desa Pejangik. (M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

Makam Serewa Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah tak hanya dikenal sebagai makam Raja Pejanggik dan keluarga dekatnya. Tetapi, di makam itu juga terdapat sebuah lingkok atau sumur berukuran sangat kecil. Sumur unik itu dipercaya warga sekitar sebagai tempat untuk melihat jodoh.


M HAERUDDIN-PRAYA


SUMUR Cinta Makam Serewa tak hanya dikenal sekarang ini. Tapi popularitasnya sudah menyebar dari mulut ke mulut sejak zaman dulu. Sumur itu diyakini sebagian orang, terutama masyarakat setempat untuk melihat kebaikan. Tak hanya dekatnya jodoh tetapi juga rezeki maupun kebaikan lainnya yang akan ditemui oleh seseorang yang berhasil menyentuh dasar dengan tangannya.

Secara fisik, sumur itu tampak biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Kedalamannya bahkan dapat dilihat sepertinya kurang dari satu meter. Diameternya pun demikian, bisa diperkirakan antara 15-20 atau sebesar pohon pinang.

Konon, sumur ini tak hanya dipadati pada hari-hari besar, seperti Idul Fitri atau bulan Ramadan saja. Tetapi, sumur itu sering dipadati pada hari biasa juga. Terutama muda-mudi yang ingin mengetahui, apakah jodohnya sudah dekat atau belum. Itulah yang disaksikan wartawan ini saat acara ‘Perang Timbung’ akhir pekan lalu.

Puluhan muda-mudi berbondong-bondong memadati sumur itu. Mereka secara bergantian memasukkan tangannya ke dalam sumur, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka ingin melihat, apakah jodoh mereka sudah dekat atau masih jauh.

Baca Juga :  Mengenal Musanif Pemuda Pelopor Pariwisata

Atau, apakah akan berjodoh dengan kekasih pujaanya atau orang lain. Semuanya akan bergantung pada niatnya saat memasukkan tangan ke dalam sumur. Dan, yang terpenting adalah apakah tangan bisa sampai ke dasarnya atau tidak. “Saya kira tidak dalam. Padahal, kalau dilihat kedalamannya tidak sampai satu meter. Tapi ternyata setelah dicoba tidak sampai-sampai tangan saya,” ungkap Sumenah, salah seorang perempuan yang mencoba membuktikan kata warga setempat tersebut, Jumat lalu (25/8).

Menurut informasi, jika ada yang bisa tanganya menyentuh dasar dari lingkok tersebut, maka dipercaya bahwa dalam waktu dekat jodohnya akan dekat dengan orang yang diharapkanya. “Walau tangannya pendek tapi kalau jodohnya akan datang, maka pasti akan bisa menyentuh dasar lingkok ini,” ungkap Athar, salah seorang warga yang ditemui di lokasi.

Menurut Athar, kepercayaan masyarakat setempat akan keajaiban sumur itu bukan tahayul belaka. Banyak orang yang sudah mencoba dan membuktikannya keajaibannya. Meskipun tanganya pendek tapi jika beruntung, maka tangan orang itu akan bisa menyentuh dasar sumur. Sebaliknya, meski tangan orang itu panjang tapi jika belum benruntung, maka tidak akan pernah bisa menyentuh dasarnya. “Tergantung nasib dan jodoh saja kita bisa menyentuh dasar lingkok ini. Karena itu warga percaya jika jodohnya sudah dekat, maka akan bisa menyentuh dasar dari lingkok ini,” tegasnya.

Baca Juga :  Menelisik Kebesaran Raja-Raja Lombok di Makam Selaparang

Kepala Desa Pejanggik Nusilah juga menceritakan demikian, sumur itu tak hanya populer di kalangan muda-mudi dalam melihat jodohnya, apakah sudah dekat atau masih jauh. Tetapi sumur itu juga diyakini bisa menyuburkan tanah. “Tapi kalau airnya jarang kita temukan dan tidak tentu musimnya juga,” paparnya.

Biasanya, terang Nusilah, warga mengambil tanah yang ada di sumur tersebut untuk selanjutnya ditaburkan ke sawah mereka. Namun, kegiatan itu tidak serta merta kapan pun bisa dilakukan, akan tetapi harus mendapat izin dari pemilik makam tersebut. “Ada ritual-ritualnya juga kalau mau mendapatkan air, kalau untuk melihat jodoh ya tinggal dicoba saja,” katanya.

Ia sendiri belum mengetahui asal muasal sumur yang percis berada di dalam makam tersebut. Namun, warga percaya dengan adanya air di sumur itu, maka akan bisa menyuburkan tanah. “Tapi airnya juga ajaib, sangat sulit kita temukan. Walaupun musim hujan kalau tidak beruntung maka kita tidak akan ditemukan juga,” tambahnya. (**)

Komentar Anda