Melihat Suasana Kota Mataram Saat Hari Raya Nyepi

Melihat Suasana Kota Mataram Saat Hari Raya Nyepi
BERTUGAS : Pecalang di salah satu lingkunga menjaga pinta masuk tempat tinggal warga selama Nyepi kemarin. (Fahmy/Radar Lombok)

Umat Hindu di Kota Mataram khusyuk menjalankan tapa brata penyepian (Nyepi) kemarin. Sebagian besar umat Hindu di Kota Mataram bermukim di wilayah Kecamatan Cakranegara. Karenanya di wilayah ini suasana Nyepi sangat terasa, seperti kota mati.


ZULFAHMI—MATARAM


Jalanan Kota Mataram yang biasanya padat tidak nampak kemarin. Suasana sepi paling mencolok ada di wilayah Kecamatan Cakranegara. Jalan masuk ke rumah-rumah warga ditutup oleh Ogoh-ogoh sisa pawai sebelumnya. Agar lebih rapat, warga menutup jalan menggunakan bambu dan material lainnya.

Baca Juga :  Vaksinasi Massal Kodim 1606/Mataram Diserbu Warga

Agar Nyepi berlangsung lancar, Pecalang (petugas keamanan adat) disebar di banyak titik. Mereka inilah yang bertanggungjawab terhadap keamanan pelaksanaan Nyepi selama 24 jam. “ Selama 24 jam jalan masuk ditutup,” ungkap I Made Suardana, ketua Pacalang Unit Dharma Wisesa Lingkungan Karang Kubu Kelurahan Sapta Marga Kecamatan Cakranegara.

[postingan number=5 tag=”nyepi”]

Selama Nyepi, Pecalang yang bertugas menjaga kondisi lingkungan. Warga melaksanakan Catur Brata Penyepian. Dalam ritual ini warga tidak boleh melaksanakan empat hal yakni, yakni tidak boleh menyalakan api, tidak boleh keluar rumah/bepergian, tidak menuruti hawa nafsu dan tidak boleh melaksanakan aktivitas.

Baca Juga :  Target 10 Besar, 32 Inovasi Didaftarkan ke Kemendagri

Sementara itu Kaling Karang Jangu Nyoman Mayura Dana memaparkan, di lingkungannya ada sekitar 40 Pecalang yang melakukan penjagaan selama 24 jam secara bergantian. Selama pelaksaan penyepian, warga harus mendapat persetujuan Pecalang jika keluar rumah karena kondisi darurat.”Bahkan kalau darurat, kami pecalang yang langsung antar ke rumah sakit,” paparnya.(*)

Komentar Anda