Melihat Lekat Kehidupan Yuliana, Juara Pencak Silat Dunia (Bagian 2-HABIS)

Jadi Petarung Andal Setelah Kerap Dikeroyok Teman Sekolah

Setelah tamat SMP, ia kemudian disekolahkan di SMA 2 Mataram. Tahun 2017 silam, Yuli kemudian diadu bertanding ke luar daerah. Tahun 2017, Yuli juga sempat mengikuti Popwil Jawa Timur dan meraih medali emas.

Pada Popnas 2017, prestasi Yuli terus membaik, sehingga terpilih mewakili NTB untuk dikirim ke Thailand. Dia mengikuti kejuaran dunia pencak silat. Kejuaraan ini diikuti beberapa negara seperti Singapura, India, Thailand, Cina, Australia, Rusia, Korea dan Kirgistan.

Pada saat tampil di kejuaraan dunia ini, Yuli berhasil menjadi yang terbaik di kelas A. Dia mendapatkan gelar Atlet Terbaik Putri Yunior Dunia pada World Yunior Championship Pencak Silat Songkhla Thailand 2018 bulan April 2018 lalu. Peraihan juara yang ia dapat pada World Yunior Championship Pencak Silat Songkhala Thailand 2018 itu, disebutnya tidak diraih begitu saja. Melainkan ia harus melewati banyak tahapan, di antaranya mulai dari seleksi Pekan Olahraha Pelajar Daerah (Popda). Kemudiaan dilanjutkan dengan pengambilan Kejurnas di PPLP dan Popnas.

Baca Juga :  Bupati Lombok Barat Janjikan Rehab Rumah Yuliana

Setelah melewati beberapa tahapan tahapan tersebut, dan berhasil menjadi yang terbaik pada tahapan tahapan itu. Kemudian dipercaya mewakili pelajar Indonesia untuk melaju ke tahap setingkat pertandingan dunia pada pencak silat di Tahiland. Dikatakannya, sebelum dirinya melaju ke beberapa tahap penting itu. Dia dijejal dengan berbagai latihan secara intens oleh pelatihnya di Cabang Olahraga Pencak Silat. Ditambah dengan dukungan moral dari kedua orang tua, keluarga, guru dan teman-temannya. “Saya bisa juara karena saya rajin latihan, ditambah dengan motivasi dari keluarga, pelatih, guru dan teman-teman,” bebernya.

Baca Juga :  Melihat Lekat Kehidupan Yuliana, Juara Pencak Silat Dunia (Bagian 1)

Apa cita-cita terbesar Yuli menjadi atlet? Seketika, air mata gadis manis itu menetes. Kesedihannya seperti tak bisa dibendung. Isaknya semakin sesenggukan untuk kemudian sejenak menarik napas. Baru kemudian Yuli menjawab, bahwa cita-cita besar dan mulianya adalah ingin memberangkat kedua orang tuanya ke Tanah Suci Makkah. ‘’Saya berkeinginan bisa memberangkatkan umrah kedua orang tua saya,” ucapnya sambil mengusap air matanya yang berkaca-kaca.

Semua hadiah yang ia dapatkan dikumpulkan sedikit demi sedikit. Setelah melaksanakan syukuran kemenangan dari hasil lomba yang ia ikuti. ‘’Uang hasil lomba saya tabung untuk berangkatkan orang tua saya umrah,” tutup Yuli. (**)

Komentar Anda
1
2
3