Melihat Kehidupan Nelayan Kota Mataram saat Cuaca Buruk

PERBAIKI JARING : Salah satu nelayan di Bintaro, Fathul Rahman, tengah memperbaiki alat tangkap ikannya saat kondisi cuaca yang buruk kemarin.

Bulan-bulan ini adalah waktu yang tidak bersahabat bagi para nelayan. Cuaca buruk membuat mereka tidak bisa melaut dalam waktu yang cukup lama. Jadilah mereka pengangguran, meski ada yang memilih menjadi pekerja serabutan untuk sementara waktu. Mereka meminjam uang untuk bisa bertahan hidup.


ZULFAHMI-MATARAM


Cuaca tak menentu terasa di Pantai Bintaro di Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan kemarin. Di bibir pantai terlihat perahu nelayan terparkir berjejer-jejer. Ketinggian ombak masih antara satu sampai dua  meter.

Air pasang yang terjadi belakangan ini membuat pantai setempat tidak luput dari bencana abrasi.

Terdapat beberapa nelayan yang terlihat tengah memperbaiki jala yang biasa dipakai menangkap ikan. Ada juga yang sibuk memperbaiki perahu, mungkin ada yang bocor.

Baca Juga :  Ngabuburit Sambil Buat SIM Ala Satlantas Polres Lombok Tengah

[postingan number=3 tag=”boks”]

Salah satu nelayan setempat adala Fathul Rahman. Ia tengah memperbaiki jaring ikan yang rusak. Kepada Radar Lombok kemarin, ia menuturkan musim angin seperti ini adalah hari-hari buruk bagi nelayan. Praktis mereka tidak melaut dalam waktu yang lama. Waktu libur melaut mereka manfaatkan untuk memperbaiki alat penangkap ikan.” Kalau sudah seperti ini kita libur panjang tanpa ada penghasilan,” ungkapnya.

Untuk bertahan hidup para nelayan terpaksa mengeluarkan tabungan-tabungan uang yang masih tersisa untuk membeli kebutuhan.” Mau kerjakan yang lain tidak ada. Kami hanya bisa melaut,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pancoran Teminyak, Sumber Air Yang Hidupi Banyak Desa

Tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan selain menangkap ikan. Mereka tak punya sawah, pun juga keterampilan lain.

Mereka yang tidak punya tabungan terpaksa berhutang di tetangga.” Kalau tidak ada sama sekali, ya kita terpaksa berhutang di tetangga,” ungkap nelayan asal Lingkungan Mapak Pantai Gading ini.

Masa-masa tidak melaut rutin terjadi tiap tahun. Sebagian nelayan yang sadar akan hal ini biasanya menyisihkan keuntungan mencari ikan untuk persiapan menghadapi masa-masa libur melaut. Itu kalau hasil tangkapan melimpah. Jika tidak, maka nelayan akan berhutang. Hutang akan dibayar nanti setelah mereka bisa melaut lagi dan mendapatkan ikan.(*)

Komentar Anda