Melihat Geliat Usaha Sablon di Lombok Timur

Omset Puluhan Juta Per Bulan, Bisa Pekerjakan Warga Sekitar

Usaha sablon yang dilakoni saat ini berawal dari adanya kegiatan karang taruna di desanya. Pada waktu itu ia dan teman-teman membuat baju panitia untuk kegiatan. Ternyata baju tersebut banyak diminati baik di kalangan anak-anak maupun dewasa. Baju tersebut dicetak kembali dengan berbagai ukuran dan warna. “Kami memasarkannya di pasar jumat sore di alun-alun desa,”ujarnya.

Setelah beberapa kali cetak ulang baju selalu terjual habis. Ia pun mulai berpikir membuka usaha sablon. Dengan dasar itulah lanjutnya, ia mencoba mencari bagaimana membuka usaha sablon, dan mengajak seorang teman untuk bergabung. Beberapa waktu berjalan, usaha ini sempat gagal.”Setelah sempat berhenti, saya melihat alat dan bahan yang sudah dibeli berserakan, sayang sekali jika dibiarkan begitu saja sehingga saya memutuskan kembali melanjutkan usaha ini. Berbekal sedikit dana usaha konter pulsa itu saya kemudian kembali membeli alat dan bahan sablon yang lebih baik lagi supaya hasil sablonnya lebih bagus lagi,”ujarnya.

Setelah mencoba kembali dan membeli beberapa peralatan yang baru,lagi- lagi kegagalan ia dapatkan. Namun berkat adanya media sosial, akhirnya ia berhasil mendapatkan beberapa teman yang  berasal dari Pulau Jawa yang memang memiliki kemampuan nyablon yang mumpuni. “Dari sharing bersama teman, saya akhirnya mendapatkan ilmu yang kemudian kami terapkan di sini,” katanya.

Setelah memasuki beberapa tahun sejak tahun 2014, usaha yang digeluti ini mendatangkan hasil. Dalam sebulan usaha sablon yang dijalaninya terus mendapat perhatian dari masyarakat. Omset per bulan mencapai puluhan juta.”Kalau secara keselurahan omset dalam sebulan rata-rata 30 juta lebih,”tegasnya.

BACA JUGA: Cara Nissa Sabyan Membangkitkan Semangat Korban Gempa Lombok

Akan tetapi katanya, dalam menjalankan usaha ini bukan semata-mata mengejar omset yang banyak, tetapi bagaimana menjaga kualitas sablon yang diinginkan oleh masyarakat. Artinya, tingkat kepuasan konsumen merupakan hal nomor satu dalam menjalankan usaha. “Berkat itu, akhirnya apa yang saya lakukan ini terus mendapatkan perhatian, saya bisa pelan-pelan meng-upgrade peralatan sablon yang lebih baik lagi dan bisa melebarkan pemasaran lebih luas lagi. Sampai saat ini konsumen kami tidak hanya dari NTB bahkan ada yang dari Kalimantan,” ujarnya.

Bahkan katanya, saat ini dengan adanya usaha yang dijalankan ini, selain mampu meningkatkan ekonomi, juga mampu memberikan peluang kerja bagi warga sekitar.” Meskipun memiliki hasil yang sedikit, tetapi Alhamdulillah, saya mampu memberikan pekerjaan kepada beberapa orang di lingkungan sekitar, dan ini suatu kebanggaan bagi kami yang mendapatkan ilmu dari media sosial,” tandasnya.(*)

Komentar Anda
1
2