Melihat Aktivitas Pejuang Subuh Pemuda Jempong Bersatu

Melihat Aktivitas Pejuang Subuh Pemuda Jempong Bersatu
PEJUANG : Para pejuang subuh usai melaksanakan ibadah salat subuh berjamaah di salah satu masjid setempat kemarin. (IST/RADAR LOMBOK)

Pemuda Jempong Bersatu (PMB) memiliki gerakan yang patut diacungi jempol dalam rangka memakmurkan masjid. Mereka menamakan diri Pejuang Subuh.


ZULFAHMI-MATARAM


Pemuda Jempong Bersatu. Inilah yang menjadi induk organisasi kemasyarakatan para pemuda yang ada di Jempong Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram.

Organisasi ini mempersatukan empat remaja masjid di Jempong yakni remaja Masjid Darul Islam Jempong Timur, Masjid Nurul Falah Jempong Timur, Masjid Jamiq Al-Ijtihad dan Masjid Nurul Huda Jempong Barat. Para pemuda menginginkan sebuah perubahan di kampung mereka.

Sudah lama kampung mereka dicap sebagai kampung negatif.

Dengan kemauan dan tekad bersama, para pemuda kampung ini ingin berbenah untuk  menjadi lebih baik.

Ketua Umum Pemuda Jempong Bersatu Khaerul Mahfuz kepada Radar Lombok menuturkan, perubahan hanya terjadi jika semua bisa mengalahkan diri sendiri dari rasa malas terutama bisa melawan rasa malas bangun melaksanakan salat subuh. “Salat subuh adalah proses pembelajaran awal untuk mengalahkan diri. Selain memang karena itu adalah perintah agama, salat subuh berjamaah di masjid juga melatih kita untuk disiplin bangun pagi dengan mengalahkan rasa malas dan ngantuk,” ungkapnya.

Awalnya gerakan ini hanya diikuti oleh segelintir pemuda. Namun dengan rasa percaya diri, mereka terus semangat untuk mengajak orang menjadi pejuang subuh. Seiring berjalannya waktu, keberadaan gerakan ini disambut baik oleh para pemuda sehingga setiap masjid di empat masjid tersebut memiliki pejuang subuh sendiri yang berjumlah sekitar 15 orang di setiap masjid.

Tugas para pejuang subuh ini adalah berkeliling ke rumah warga membangunkan orang untuk salat subuh berjamaah di masjid. “ Mereka secara door to door datang ke rumah warga,” ungkapnya.

Dengan gerakan ini banyak masyarakat yang tergerak dan bangun melaksanakan salat. Tetapi ada juga sebagian kecil masyarakat yang merasa terganggu.

Dulu sebelum gerakan ini ada, jumlah yang bangun hanya bisa dihitung jari. Setelah ada gerakan, masjid-masjid cukup ramai. Bahkan dalam waktu satu bulan sekali dilaksanakan gerakan salat subuh berjamaah akbar yang menggabungkan empat masjid yang ada. Jumlah jamaah bisa mencapai sekitar 2.500 orang. “Bulan depan kita akan adakan gerakan salat subuh akbar yang kedua kalinya,” tambahnya.

Inspirasi gerakan ini berasal dari brigade pejuang subuh di Denpasar Bali. Pelopornya adalah Mahfuz. Dalam gerakan ini juga ada kegiatan Selawatan bersama, ada tausiah agama, program ngopi pagi dan lain-lain. Harapannya kegiatan ini bisa mengikis bahkan menghapus segala bentuk stigma negatif tentang kampung Jempong.(*)