Dua tahun lebih berkiprah untuk kegiatan sosial, bukanlah hal yang mudah. Seperti yang dilakukan oleh Gerakan Peduli Sosial (GPS) Mataram. Meski tidak Mudah, aksi tersebut akan terus dilakukan untuk membantu masyarakat.
*ALI MA’SHUM—MATARAM*
LEMBAGA GPS awalnya didirikan sebagi komunitas. Seiring berjalannya waktu. Mereka makin eksis di kegiatan sosial. Hingga akhirnya berbentuk yayasan sampai dengan saat ini. GPS berdiri sejak 5 Oktober 2016. Berawal saat adanya postingan di media sosial (Medsos), tentang kakek yang sehari-hari berjualan kerupuk keliling di Kota Mataram. Kemudian kakek itu ditemui dan diantar pulang. Momen itu dirasa menyentuh. Apalagi saat melihat rumah si kakek dengan kondisi memprihatinkan.
BACA JUGA: Mengenal Lia Harnita, ‘’Inspiring Women’’ Dunia Sastra Lombok
Dua orang pendiri GPS kemudian membelikan terpal untuk menutupi rumah sementara waktu. “Kami sampai menangis melihat kondisi rumahnya. Ditengah rumah warga yang bagus-bagus. Masih ada rumah yang terbuat dari batu bata tanah dengan kondisi memprihatinkan,’’ ujar Abdul Azim, pendiri dan pembina GPS di Mataram, Minggu kemarin (8/7).
Tidak berhenti dengan memberikan terpal. Mereka kemudian menggalang dana dengan sesama anggota GPS. Ini bertujuan untuk membuatkan rumah baru bagi si kakek. ‘’ Alhamdulillah rumahnya sudah jadi. Berukuran cukup besar dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Rumah yang lama kami rubuhkan. Itu awal berdirinya GPS,’’ katanya.