Melalui IFSCA, Produk Hortikultura KLU Bisa Masuk Pasar Modern dan Perhotelan

Diyakini Melta, hal ini pasti bisa terwujud apalagi dimulai dengan kerja sama yang bagus dari internal keluarga petani sendiri dalam hal ini suami dan istri. Terkait dengan materi pelatihan, disarankan sedapat mungkin setiap peserta mengungkapkan kasus lapangan dan dijadikan bahan diskusi. Dengan demikian maka proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif guna menjawab ihwal yang menjadi permasalahan dalam pengembangan hortikultura.

Disebutkan, replikasi hasil pendampingan dari program IFSCA penting untuk segera dimulai. Diimbau kepada PPL agar mulai mereplikasi best practice yang didapat, setidaknya bersama petani yang berada di lingkup desa binaan masing-masing. Dengan berbagi ilmu, Tuhan akan menjadikan ilmu berkah dan untuk itu penting dialasi dengan niat tulus.

Baca Juga :  IFSCA Berikan TOT Trauma Healing

Dalam proses pembelajaran tentang budi daya, cara pemilihan benih dan media semai menjadi isu dominan. Lebih separuh dari peserta mengamini bahwa hal ini penting untuk keberhasilan pengembangan usaha tani hortikultura.

Baca Juga :  Pemda dan IFSCA Tentukan Kebijakan Recovery Ekonomi Bidang Pertanian

Fasilitator memberikan arahan atas isu dimaksud agar dimulai dengan mencermati tanda hologram pada setiap kemasan benih sembari mencermati bentuk benih. Jika bentuknya seragam, pertanda benih bagus. Sisi lain juga peserta menjelaskan bahwa benih dapat diuji melalui perendaman di dalam air. Dari hasil uji, bila ditemukan ada benih yang mengapung berarti benih tidak bagus.

Komentar Anda
1
2
3
4