Melalui IFSCA, Produk Hortikultura KLU Bisa Masuk Pasar Modern dan Perhotelan

Diungkapkan, pemasaran produk sayur dan buah hasil petani KLU telah dilakukan melalui satu pintu, yaitu Asosiasi Petani Hortikultura Lombok Utara (APHOLOTARA) dengan jumlah komoditas yang berhasil disuplai untuk perhotelan dan pasar modern sebanyak 26 komoditas dari 56 komoditas yang diperlukan oleh kedua segmen dimaksud. Komoditas yang belum tersedia di KLU biasanya APHOLOTARA melakukan kolaborasi dengan petani di daerah lain yang mampu menyediakan komoditas tersebut.

Rata-rata pembelian sayur dan buah setiap bulan untuk satu hotel di KLU mencapai angka Rp 30 juta dengan keuntungan yang diraih oleh APHOLOTARA tidak kurang dari 25 persen. Gambaran keuntungan yang fantastis ini tentunya tidak lepas dari pendampingan yang diberikan oleh program IFSCA bekerja sama dengan dinas terkait lainnya di KLU.

Baca Juga :  Bangkitkan Hortikultura KLU, IFSCA Sukses Gelar Expo

Kaitan dengan pemasaran produk, lebih separuh dari peserta mengatakan berkat pembelajaran yang dilakukan IFSCA telah memberikan warna baru dalam pengembangan hortikultura di KLU sehingga peserta menyebut IFSCA adalah “BIDAN” yang telah membantu melahirkan produk sayur dan buah yang mampu merambah ke pasar modern maupun perhotelan yang ada di Gumi Tioq Tata Tunaq.

Baca Juga :  Petani Belajar Pupuk Berimbang pada Temu Lapang IFSCA

Sementara itu, Kepala DKPP KLU H. Melta menegaskan, esensi pengembangan hortikultura adalah dalam upaya peningkatan pendapatan petani. Kaitan dengan peningkatan pendapatan agar petani mulai menggalang keswadayaan dengan menyisihkan hasil usaha tani hortikultura melalui kegiatan menabung, sehingga persoalan permodalan-usaha sedikit demi sedikit akan mampu diatasi secara swadaya.

Komentar Anda
1
2
3
4