Gelar Pengajian Rutin, Edukasi Remaja Jauhi Narkoba

Group musik Amtenar memiliki banyak fans terutama dari kalangan remaja. Para fans ini diajak tidak melakukan tindakan negatif.

 


 ZULFAHMI–MATARAM


 

 

 Siapa yang tidak kenal dengan musik  aliran  reggae. Aliran musik ini telah berkembang sejak tahun 1970. Di Mataram salah satu group musik yang mengadopsi genre musik reggae ini yaitu Amtenar. Sejak hadir di belantara musik Indie Lombok, Amtenar langsung mendapatkan hati di para penikmat musik reggae bahkan para penggemarnya memiliki komunitas sendiri untuk menjadi fans panatik bagi Amtenar. Nama fans tesebut yakni Reggae Rembaq.

  Komunitas pecinta reaggae  ini mulai dibentuk sekitar tahun 2009 lalu  didasari atas rasa sama-sama suka terhadap musik reggae dan sama-sama ngefans group musik Amtenar.

Meskipun beberapa tahun terakhir ini, Amtenar sudah tidak lagi mengeluarkan album baru setelah merilis album ketiganya, tetapi komunitas reggae di Mataram tetap hidup. Adalah Naoval Aldian yang saat ini didaulat menjadi Ketua Umum Reggae Rembaq Lombok.

 Kepada Radar Lombok Nauval menuturkan apa saja aktivitas para anggota dari pecinta music reggae di Mataram.Kalau selama ini para fans fanatik kerap dikenal orang-orang yang sering membuat keributan disetiap penampilang group musik kesayangannya, maka imej seperti ini secara pelan-pelan mulai dihilangkan dari diri komunitas reggae Reggae Rembaq Lombok.   Anggota-anggota komunitas ini lebih  diajak untuk melakukan  kegiatan sosial dan bergerak di lingkungan hidup." Kita arahkan mereka bergerak di lingkungan hidup dan menumbuhkan jiwa sosialnya," ungkap Nauval.

Baca Juga :  Dari Event Senggigi Sunset Jazz 2017

 Penikmat  musik Reggae untuk fans Amtenar sendiri disebut dengan  Semeton Amtenar, dua nama ini bisa dikatakan satu karena dipimpin oleh Nauval. Melalui komitas Reggae Rembaq dan Semeton Amtenar, dirinya memberikan edukasi kepada para fans Amtenar, agar tidak salah mengikuti gaya dan pola hidup yang dijalani oleh sang maestro reggae Bob Marley yang menjadi seorang pemakai narkoba. Dalam musik reggae tidak ada hubunganya antara rasta,ganja dan reggae." Jangan sampai para fans ini salah mengikuti gaya hidup seorang idolanya,'' tegas Nauval.

Untuk itu ia mencoba membentuk berbagai kegiatan yang konsepnya  bisa memberikan edukasi kepada  komunitas reggae terutama  di Indonesia Timur. " Kita ingin hilangkan kesan reggae dekat dengan narkoba," paparnya.

 Yang harus diketahui oleh para penikmat musik reggae, bahwa reggae itu adalah jenis musik yang diambil ole Bob Marley tidak ada kaitannya dengan rasta atau Ganja. Untuk diketahui rasta itu adalah aliran kepercayaan yang dijalani oleh orang Jamaikan yang tidak perlu diikuti, apalagi sampai menggunakan ganja atau narkoba yang selama ini menjadi ciri khas dari seorang Bob Marley. " Jangan sampai  anak muda kita terjebak dengan apa yang dilakukan oleh Bob Marley, " harapnya.

Baca Juga :  Musisi Jazz Lokal dan Internasional Tampil di Senggigi

 Oleh karena itu,kata Nauval  sebagai ketua mengaku memiliki tanggung jawab yang  sangat besar terhadap  remaja yang saat ini menjadi penikmat musik reggae dan ngefans  kepada Amtenar atau Bob Marley. Sebagian besar fans remaja   yang masih sangat labil bisa terjerumus ke hal yang negatif." Jangan sampai mereka salah arah menjadi fans fanatik," tegasnya.

 Untuk menangkal dan memberikan eduksi kepada semua anggota Semeton Amtenar dan Reggae Rembaq, diadakan kegiatan pertemuan dan  pengajian rutin dengan menghadirkan ustadz  muda di Mataram sebagai penceramah." Kita ada pertemuan dan pengajian untuk semua anggota,'' paparnya.

 Para tokoh agama digandeng untuk memberikan pendidikan peningkatan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dan memberikan  edukasi tentang bahaya  narkoba kepada masyarakat dan semua anggota Semeton Amtenar dan Reggae Rembaq. Apa yang dilakukan oleh komunitas ini terlepas dari program dari Bada Narkotika Nasinal.(BNN) karena selama ini kegiatan dilaksanakan sendiri bersamaan dengan semua anggota penikmat musik renggae.(*)

Komentar Anda