Mataram Nomor Dua Kota Maju Luar Jawa

KOTA MAJU: Mataram urutan kedua kota maju di luar Jawa. (Ali Ma'shum Radar Lombok)

MATARAM – Kota Mataram kembali mendapatkan pengakuan tentang kemajuan daerah. Kali ini datang Goodstats, media yang berfokus menyajikan informasi berkualitas dengan pendekatan data dan angka. Bahwa ada 10 Kota di Indonesia di luar Jawa masuk kategori kota paling maju bedasarkan Indeks Daya Saing Daerah 2024. Kota Mataram berada di urutan nomor 2 kota paling maju.

Berfokus menyajikan informasi berkualitas dengan pendekatan data dan angka. Kota Mataram dikalahkan oleh oleh Kota Gorontalo di urutan pertama kita paling maju di luar jawa. Yaitu Kota Banjarmasin di peringkat ketiga, Kota Medan peringkat empat, Kota Pekanbaru peringkat kirim, Kota Padang peringkat enam, Kota Palu peringkat tujuh, Kota Manado peringkat delapan, Kota Pontianak peringkat sembilan dan Kota Metro peringkat sepuluh.

Kota Mataram disebut gerbang menuju pesona keindahan pulau Lombok, kaya akan wisata kuliner khas tradisional seperti Ayam Taliwang, kota tua dan wisata sejarah. Indikator penilaian paling tinggi seperti pasar produk, adopsi TIK dan pasar tenaga kerja. Pengakuan ini membuat Pemkot Mataram  berbangga. “Kalau Mataram peringkat dua sebagai kota maju di luar Jawa bukan kaleng-kaleng ya,” ujar Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, Rabu (14/5).

Baca Juga :  KPK Bantu Pemkot soal Aset Lapangan Malomba

Kemajuan di Kota Mataram, kata dia, bisa dirasakan sendiri dengan beragam kemajuan yang dicapai. Terlebih di Provinsi NTB, area sentralnya adalah di Kota Mataram. “Makanya ayo warga Kota Mataram semuanya kita bersatu bersama-sama mewujudkan Kota Mataram yang semakin Harum. Insyaallah dengan peringkat-peringkat yang baik ini Kana membangun motivasi kita seluruh warga Kota Mataram,” katanya.

Kemajuan di Kota Mataram terus tumbuh dan berkembang seperti yang dicanangkan oleh Wali Kota, H Mohan Roliskana dan Wakil Wali Kota TGH Mujiburrahman untuk terus membangun optimisme meningkatkan kapasitas kemajuan dan kesejahteraan warga Kota Mataram. “Tentunya ini patut kita syukuri semua,” ungkapnya.

Indikator yang menempatkan Mataram sebagai kota maju luar Jawa bisa terpenuhi. Antara lain pasar produk yang tumbuh dan berkembang, serta pasar tenaga kerja yang tersedia cukup banyak. “Otomatis itu seperti yang saya terangkan secara generalnya. Kita kan merasakan sendiri bagaimana UMKM ini bergerak di Kota Mataram, bagaimana pemerintahan ini semakin terbuka dan tata kelola yang semakin baik. Lalu kita melihat juga transparansi informasi pengelolaan kita dan partisipasi masyarakat yang luar biasa. Ini menjadi satu simpul yang menempatkan kita pada posisi itu,” terangnya.

Baca Juga :  Meresahkan, Dinas Sosial Amankan ‘Manusia Silver’

Tapi di satu sisi, banyaknya lapangan pekerjaan justru didominasi oleh warga pendatang. Tentang ini, Martawang mengatakan warga yang berbondong-bondong mencari pekerjaan di kota lumrah terjadi dan dibuktikan juga di Kota Mataram sebagai tujuan utamanya. “Kota itu tidak bisa dikotomikan pendatang dan asli. Karena kota adalah simpul berkumpulnya dari berbagai stakeholder. Maka keterbukaan kota ini untuk menerima siapapun yang disini kemudian berjibaku dengan semua komponen yaang ada untuk membangun kemajuan kota bersama,” pungkasnya. (gal)