MATARAM – Kota Mataram masih status zona merah demam berdarah dengue (DBD). Dinas Kesehatan mengidentifikasi 325 lingkungan yang tersebar di 50 kelurahan di Mataram masih rawan terserang DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram H. Usman Hadi mengatakan, warga harus mewaspadai musim hujan yang datang yang membuat jentik nyamuk mudah berkembang. “ Kita awasi yang zona merah,” ungkapnya kepada Radar Lombok kemarin.
Dijelaskan, kasus DBD terus mengalami peningkatan. Ada 50 kelurahan di Kota Mataram masuk zona merah atau rawan terserang. “ Dari catatan awal tahun 2017 sudah ada empat korban yang meninggal karena DBD,” ucapnya.
Upaya pemberantasan gencar dilakukan dengan memberikan sosialisasi, fogging, memberikan abate dan lain sebagainya. Pencegahan ini akan sulit jika tidak dimulai dari masyarakat itu sendiri. Ia menyarankan masyarakat menjaga pola hidup sehat. Terutama pada perubahan cuaca seperti saat ini dimana musim hujan yang sudah tiba.
Selain itu Puskesmas juga diminta gencar melakukan pemberantasan serta turun ke lapangan memberikan himbauan ke masyarakat. Untuk langkah ke fogging belum dilakukan, hanya beberapa persiapan seperti PSN ke masyarakat yang lebih diperbanyak. “ Musim hujan sudah mulai datang, masyarakat harus tetap waspada,” pungkasnya.
Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram bidang kesehatan Lalu Suriadi meminta dinas terkait lebih cepat tanggap. Jangan sampai terjadi seperti tahun lalu korban mencapai banyak orang. Bahkan sudah ada korban jiwa baru ada tindakan. “ Kita minta langkah pencegahan lebih awal lagi, jangan sampai ada korban jiwa,” katanya.(dir)