Mataram Harus Lebih Mandiri Lagi

MATARAM — Seiring pertumbuhan ekonomi, Kota Mataram menjadi pilihan  masyarakat dari  wilayah lain untuk mencari lapangan kerja dengan berbagai keterampilan yang mereka miliki.

Serbuan masyarakat urban ditambahkan lagi masyarakat setempat yang tidak memiliki keterampilan, menjadi potensi meningkatnya angka kemiskinan.

Menurut pengamat ekonomi Dr Iwan Harsono melihat berbagai upaya Pemkot Mataram dalam menekan angka kemiskinan ini. Menurutnya, terget penurunan kemiskinan dalam  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar 1 persen pertahun dengan angka kemiskinan  yang  masih tersisa 10 persen lebih ini, dianggap wajar karena penurunan kemiskinan memang berat. Apalagi melihat kondisi ekonomi global.

Menurutnya salah satu cara yang bisa dilakukan Kota Mataram untuk bisa  menekan angka kemiskinan harus berani membuka  lapangan kerja, karena dari beberapa  hal masyarakat yang berpotensi miskin di Mataram inilah yang banyak.

Baca Juga :  Ekonomi Terus Tumbuh, Birokrasi Perlu Pembenahan

Agar mereka tidak menjadi miskin beneran, maka pemkot harus segera membuka lapangan kerja agar mereka memiliki penghasilan." Mereka belum miskin, tetapi bisa berpotensi miskin," terangnya.

Mereka ini adalah orang yang mempunyai keterampilan tetapi tidak punya wadah untuk bekerja dan menyalurkan keahliannya.

Selain dengan membuka lapangan kerja, di usia yang ke- 23 tahun pemkot   harus bisa meningkatkan angka kemandiriannya. Saat ini menurut Iwan, angka kemandirian Kota Mataram baru 22 persen. Angka kemandirian ini dihitung dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditambah dengan Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima Kota Mataram dan jumlah APBD  yang kalau dihitung dengan rumus tertentu, nilai angka kemandirian baru 22 persen." Kota Mataram harus bisa lebih mandiri lagi. Sudah dewasan masih belum mandiri," ungkapnya.

Baca Juga :  Pendidikan Maju Pesat, Sebaran Guru Belum Merata

Pelaku ekonomi  yang juga  politisi H Wilgo Zainar mengatakan  di usia yang ke-23 Pemkot Mataram harus bisa menyelesaikan problem masyarakat perkotaan terutama kemiskinan  yang disebabkan oleh kaum urban." Kemiskinan, pengangguran, kebersihan, banjir  dan infrastruktur  jadi perhatian kota," tegasnya.

Posisinya sebagai wajah  NTB, maka  Kota Mataram harus menunjukkan diri  sebagai ibu kota provinsi yang bisa menjaga keamanan dan kenyamanan, serta  keindahan setiap tamu yang datang. (ami)

Komentar Anda