Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga Terpal dan Air Mineral

Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga Terpal dan Air Mineral
Foto Tim Satgas Pangan NTB saat menggelar Sidak di distributor air mineral di Kota Mataram, Minggu kemarin (12/8). (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pasca bencana gempa bumi berkekuatan 7,0 skala richter mengguncang Lombok Utara yang mengakibatkan ratusan jiwa meninggal dunia dan ratusan ribu rumah warga rusak parah dan hancur menyebabkan ratusan ribu orang di seluruh Pulau Lombok mengungsi. Seringnya terjadi gempa susulan menyebabkan warga tidak berani tinggal dalam rumah dan lebih memilih mendirikan tenda di pengungsian.

Dampak gempa yang dahsyat tersebut, ternyata dimanfaatkan sebagian pengusaha jahat untuk menaikan harga yang sangat mencekik. Bahkan, para oknum pengusaha nakal ini menyebut stok barang mereka kosong, tidak produksi dan belum ada pasokan dari Pulau Jawa. Alhasil, harga beberapa barang vital yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi, seperti terpal untuk tenda dan air minum mineral kemasan.

BACA JUGA: Paska Gempa, Aktivitas Ekonomi Masih Lumpuh

Puluhan bahkan ratusan relawan yang akan menyumbang terpal dan air minum mineral kepada korban gempa di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Kota Mataram meluapka kekesalan dan kekecewaan mereka di media sosial. Mereka menyesalkan para oknum pengusaha tersebut menaikan harga sangat tinggi yang sangat tidak rasional mencapai 300 persen. Seperti harga terpal, harga normal biasanya dengan ukuran tertentu Rp850 ribu, dinaikan sangat fantastis menjadi Rp1.5 juta. Begitu juga dengan air kemasan gelasa yang biasanya seharga Rp17 ribu/dos, naik menjadi Rp30 ribu hingga Rp35 ribu/dos.

Baca Juga :  Pertumbuhan Ekonomi NTB Tidak Berkualitas

Menyikapi perilaku tidak manusia sejumlah oknum pengusaha jahat tersebut, Tim Satgas Pangan NTB bersama Dinas Perdagangan NTB dan Dinas Perdagangan Kota Mataram menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko dan juga produsen air mineral di Kota Mataram dan Lombok Barat.

Sejumlah pengusaha yang didatangi Tim Satgas Pangan berkilah bahwa barang terpal yang dijual kepada konsumen tersebut sesuai dengan kualitasnya. Pembelaan para pengusaha ini tentu saja bertolak belakang dengan keluhan para relawan yang sudah pasti mengetahui dan memahami mana barang berkualitas dan tidak berkualitas, termasuk jenis terpal yang dibeli. Pasalnya, para relawan tersebut merupakan orang-orang dengan berpendidikan.

Tim Satgas Pangan NTB yang juga Ditreskrimsu Polda NTB, AKBP Syamsuddin Baharudin mengatakan, bahwa harga terpal tersebut memang benar adanya, tetapi itu terpal dengan kualitas bagus dan tebal. Jika memang ada yang ditemukannya kenaikan harga, maka masyarakat dihimbau untuk melaporkan saja langsung kepada dinas terkait. Nanti dinas dan Satgas Pangan akan turun langsung mencari, dimana lokasi adanya kenaikan harga tersebut.

“Kalau memang ada, tunjukan kami lokasinya dimana, tokonya apa, nanti akan langsung didatangi. Jadi kami ini bukan hanya berdiam diri saja,” ucapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Lalu Alwan Basri membantah adanya kenaika harga barang –barang terentu. Alwan mengklaim bahwa tidak ada kenaikan yang terjadi dari distributor baik itu bahan pangan maupun terpal, seperti yang sempat beredar di kalangan masyarakat. Harga diberikan distributor pun tetap sama dan tidak ada kenaikan sama sekali.

Baca Juga :  Kisah Korban Selamat Tertimpa Reruntuhan Gempa Bumi 7.0 Skala Richter

BACA JUGA: Pendakian Rinjani akan Diperketat

Dari “Hasil pantauan ke sejumlah distributor air mineral, makanan dan terpal kondisi stok dan harga stabil, ” kata Alwan. Ia menjelaskan, untuk distributor air mineral Aqua stok mereka untuk saat ini terbatas, karena sudah dipesan oleh BPBD untuk diperuntukan korban gempa. Namun dipastikan kedepannya stok mereka mencukupi dan hari Minggu stoknya akan masuk lagi. Jadi tidak ada alasan lagi jika barang langka.

Sementara itu Plt Kabid Perdangan Dalam Negeri, Disdag NTB, Lalu Suparno menuturkan, harga kebutuhan pokok di tingkat distributor tidak ada kenaikan harga. Untuk ketersediaan stok cukup tersedia, namun khusus untuk mie instan terjadi kelangkaan, disebabkan oleh meningkatnya permintaan untuk membantu korban gempa.

“Ini juga terlambatnya pasokan dari luar daerah yang sempat terkendala di jalur penyeberangan akibat gelombang tinggi,” kata Lalu Suparno.

BACA JUGA: TGB Mantap Dukung Jokowi Tuntaskan Dua Periode

Ia menambahkan bagi relawan yang ingin membeli kebutuhan pangan dan air mineral untuk di sumbangkan, dengan jumlah yang besar dapat membeli langsung ke distributornya. Karena dari distributor pun menerima dengan baik apabila memang ada yang membeli untuk di sumbangkan ke korban bencana alam. (cr-dev)

Komentar Anda