Masyarakat Kayangan Jangan Dikorbankan

TANJUNG-Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Sarifudin menegaskan, masyarakat di Kecamatan Kayangan jangan dikorbankan dalam persoalan proyek jaringan air baku Sekeper. Terlebih dengan diprovokasinya warga sehingga terjadi pengerusakan dan pembakaran material dan peralatan proyek milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I di Kawasan Hutan Rinjani Barat, dekat Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga Senin (23/5).

Menurut Sarifudin, dalam persoalan ini terdapat pihak-pihak yang menginginkan KLU menjadi tidak kondusif dan ingin mencari keuntungan dari kondisi ini. Oleh karenanya, masyarakat di Kecamatan Kayangan pun diprovokasi dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya bahwa, air akan dijual ke Gili Trawangan. Padahal dalam kenyataannya, proyek ini murni untuk mengatasi kesulitan air bersih yang masih terjadi di Kecamatan Kayangan dan Gangga. “Jadi saya tegaskan, masyarakat Kayangan jangan dikorbankan dalam persoalan ini,” tegas Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB ini Kamis (26/5).

Baca Juga :  BWS akan Dilaporkan ke Polda NTB

Sikap Pemerintah KLU sendiri kata Sarifudin, tentunya mengamankan proyek pemerintah pusat ini. Sehingga bisa berjalan dengan baik. Namun perkara proyek ini dimanfaatkan nantinya, tentu kembali lagi memperhatikan kebutuhan lahan irigasi masyarakat setempat. “Dan saya juga pernah bilang. Kalau memang menimbulkan kekeringan, kita stop, tidak masalah,” jelasnya.

Kemudian persoalan terkait dilaporkannya kejadian pengerusakan kepada pihak kepolisian oleh BWS, Pemerintah KLU kata Sarifudin siap memfasilitasi. “Apabila nanti ada tindak lanjut dari pihak kepolisian, tentu kami juga akan siap memfasilitasi (memediasi, Red). Yang jelas ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” terangnya.

Terkait langkah lebih lanjut terhadap proyek ini, Sarifudin menerangkan, Senin (30/5), pihaknya akan mengumpulkan seluruh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) se Kecamatan Kayangan dengan melibatkan BWS dan PDAM, guna memberikan sosialisasi dan pemahaman secara utuh berkaitan dengan persoalan ini. Sehingga tidak ada lagi isu-isu yang menyesatkan di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Kelanjutan Proyek BWS Dikaji Ulang

Ditambahkan anggota DPRD KLU Daerah Pemilihan Kecamatan Kayangan, Sainur, sangat menyayangkan aksi pengerusakan yang dilakukan sejumlah warga. Dalam hal ini kata Sainur, masyarakat memang terkesan terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan isu yang menyesatkan, seperti air akan dijual ke gili.

Sainur menerangkan, dari awal saat penolakan masyarakat mencuat, dirinya sudah meminta agar segera disosialisasikan di tengah masyarakat Kecamatan Kayangan, bukan hanya ke P3A. Karena air ini adalah kebutuhan dasar masyarakat, baik untuk irigasi ataupun kebutuhan sehari-hari. “Tapi sangat kita sayangkan, permintaan sosialisasi tidak diindahkan jauh-jauh hari. Apa harus menunggu kejadian dulu baru sosialisasi mau dilakukan? Bahkan saya sudah meminta agar proyek dihentikan dulu sementara sampai ada sosialisasi. Tapi yang jelas, saya sangat menyayangkan adanya aksi pengerusakan,” terangnya. (zul)

Komentar Anda