Masuki Puasa Ramadan, Harga Daging Ayam Naik

daging-ayam
HARA NAIK: Beberapa komoditi bapok memasuki hari pertama puasa Ramadan mengalami kenaikan, seperti daging ayam. (devi handayani/radar lombok)

MATARAM – Memasuki puasa Ramadan, harga sejumlah bahan pokok (Bapok) mengalami kenaikan. Diantaranya daging ayam, bawang merah, hingga gula naik. Meskipun kenaikannya tidak signifikan. Namun kondisi memang situasi nasional masuk bulan puasa harga komoditi bapok naik.

Kepala Pasar Induk Mandalika H Ismail mengatakan, secara keseluruhan untuk bapok masih sama dengan kondisi minggu kemarin dari sisi harga. Tetapi memang ada beberapa yang mengalami kenaikan harga, karena kurangnya ketersedian, sehingga harganya naik tipis.

“Kalau bawang merah dan gula naiknya karena H-1 puasa. Sementara untuk ayam memang naik dari pengepul karena harga ayam hidupnya dan kurangnya panen ayam lokal,” ujar H Ismail kepada Radar Lombok, Senin (12/4).

Untuk harga bawang merah saat ini dikisaran Rp 30.000 per kilogram (kg), sebelumnya Rp 28.000/kg. Untuk gula mengalami kenaikan, yakni gula kuning menjadi Rp 12.500 dari Rp 12.000/kg. kemudian, daging ayam lantaran kurangnya ketersedian menjadi Rp 42.000/kg, sebelumnya diisaran Rp 40.000/kg.

Baca Juga :  Disdag NTB Pastikan Harga Bapok Stabil

“Hanya ayam yang memang kurang stoknya karena belum panen. Kalau bawang dan gula stoknya cukup, cuma untuk harganya naik sedikit,” terangnya.

Untuk daging ayam sendiri saat ini yang masih tersedia banyak daging ayam beku sedangkan untuk yang lokal kurang, sehingga pasokannya ke pasar juga berkurang, sementara bawang masuk pasar saat ini mencapai 5 truk atau kurang lebih sekitar 40 ton dengan harga Rp 26.000/kg. Harga cabai mulai turun, karena ada stok dari luar daerah masuk ke NTB.

“Kalau untuk cabai dari Jumat dan Sabtu kemarin sudah turun harganya. Tapi yang cabai Banyuwangi stoknya memang banyak dan harganya Rp 90.000- Rp 100.000/kg dan ada cabai luar juga merknya juwita harganya Rp 70.000/kg,” sebutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB H Fathurrahman menerangkan, saat ini harga sejumlah bapok di pasar terpantau naik di angka 5-10 persen. Tetapi untuk gula dan beras masih kisaran harga normal dan belum mengalami kenaikan. Hanya saja terhadap komoditas yang lain itu bergerak naik, untuk itu pada Rabu mengadakan Operasi Pasar.

Baca Juga :  NTB Raih Penghargaan Perlindungan Konsumen dari Mendag

“Kami bersama tim seluruhnyamelihat kondisi pergerakan harga dan ketersediaan. Tapi kalau ketersediaan tidak ada masalah, lebih kepada harga yang memang berfluktuasi menjelang bulan Ramadhan,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya memastikan bahwa kenaikan 5-10 persen tersebut tidak terlalu signfikan. Kenaikan ini terjadi karena memang dipicu oleh hari besar ke agamaan dan permintaan yang melonjak di hari menjelang ramadhan.

“Tetapi kami tentu terus mengamati tidak terjadi yang sifatnya kenaikan itu tidak stabil lebih sangat jauh dari harga eceran tertinggi (HET),” imbuhnya. (dev)

Komentar Anda