Masuk TK Lagi di Usia 17 Tahun

SEMANGAT : Nazla Camila salah satu murid TK yang sudah berusia 17 tahun saat bersama kepala sekolahnya, Widi Haerani kemarin. (Sudir/Radar Lombok)

Kegigihan Nazla Camila, remaja Lingkungan Dasan Jangkrik Kelurahan Selagalas patut diacungi jempol. Keterbatasannya tidak menyurutkan semangatnya menuntut ilmu. Ia divonis oleh dokter mengalami penyakit gagal tumbuh. Hingga usia 17 tahun, ia tidak bisa mengenyam pendidikan seperti teman seumurannya. Kini ia kembali mendaftar menjadi siswa Taman Kanak-kanak (TK).

 


Sudirman-Mataram


Nazla Camila adalah buah hati pasangan Khaerul dan Suhadah. Kemarin ia terlihat bersemangat mendaftarkan diri menjadi siswa di PAUD dan TK LTBM (Lembaga Tasniah Bina Masyarakat) Selagalas. Ia menjadi pendaftar pertama. Sekolah ini berlokasi di Jalan Peternakan depan pasar hewan Selagalas.

Meski sudah remaja, secara fisik ia terlihat seperti anak umur 4 tahunan. Kedua orang tuanya hanya bisa pasrah. Sang ayah, Khaerul, menuturkan, sejak lahir anaknya sempat divonis gizi buruk oleh dokter. Namun setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, anaknya hanya kekurangan yodium dan divonis gagal tumbuh saat usia empat tahun. “ Sudah pernah sekolah dulu di Taman Kanak-Kanak (TK), dua kali tapi berhenti,” katanya kemarin. Anaknya juga pernah masuk Sekolah Dasar (SD), namun berhenti di kelas satu karena tidak mau melanjutkan lagi. Saat ini anaknya sudah pintar menulis serta tetap semangat menempuh ilmu. Ia kembali mendaftarkan anaknya di PAUD LTBM (Lembaga Tasniah Bina Masyarakat) Selagalas. Sekolah yang baru berdiri ini memiliki program pendidikan gratis bagi  masyarakat.
[postingan number=3 tag=”boks”]

Baca Juga :  Mengenal M. Zaki Pahrul Hadi, Entrepreneurship Pendidikan
Baca Juga :  Ratusan Siswa di Lombok Timur Rebutan Kuota Paskibraka

Ia mengaku anaknya tidak pernah sakit, hanya fisiknya yang tidak tumbuh. Sebagai orang tua ia terus memberikan motivasi kepada anaknya untuk tetap semangat mengenyam pendidikan. Selama ini belum ada bantuan dari pemerintah. Ia sempat dijanjikan bantuan oleh beberapa dinas seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.

Sementara itu kepala sekolah PAUD LTBM (Lembaga Tasniah Bina Masyarakat) Selagalas Widi Haerani mengaku prihatin. Ia mengaku kaget saat mendengar cerita orang tua Nazla. Ia berhak mendapatkan pendidikan. (*)

Komentar Anda